INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Puluhan petani di Blok Nambo, Desa Karanganyar, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, melakukan aksi protes dengan berbagai macam atraksi diantaranya balap motor diatas areal sawah kekeringan dan lomba balap lari.

Beberapa petani petani yang mengendarai sepeda motor, terlihat memacukan kendaraannya masing-masing di areal pesawahan yang kering dan retak-retak. Di atas lahan sawah itupun terlihat tanaman padi yang masih berwarna hijau. Namun, tanaman terlihat mulai meranggas karena lama tak mendapat pasokan air.

Aksi protes petani diwilayah Kecamatan Kandanghaur tahun ini terbilang lebih brutal, pasalnya kawasan lahan areal tersebut merupakan daerah paling ujung penerima manfaat saluran irigasi Rentang melalui DAS Rentang Cipelang. Namun karena lambatnya pasokan air untuk tanaman padi yang sudah hampir 40 HST, menyebabkan petani kesal karena sumber air untuk lahan pertanian tak kunjung mendapat solusi penanganan.

Seperti diketahui, Kabupaten Indramayu sebagai daerah pendukung lumbung padi nasional belum diimbangi dengan fakta dan kondisi dilapangan bagiamana pemerintah memberikan proteksi dan insentif bagi kelangsungan bercocok tanam para petani di musim gadu tahun 2024 ini.

“Ini aksi protes para petani di wilayah Kecamatan Kandanghaur yang berharap air bisa mengaliri sawah milik petani jumlahnya ratusan hektar,” ungkap Petani Asal Kecamatan Kandanghaur, Wawan, kepada awak media.

Sementara itu, Camat Kandanghaur, Hatta Direja, menanggapi situasi petani yang membutuhkan pasokan air, pihaknya langsung melakukan rapat antisipasi dengan para UPTD Pengairan diwilayahnya guna menyelesaikan dampak kekeringan lahan pertanian yang ia pimpin.

“Ini kami sedang melakukan gerak penyelamatan dulu untuk petani Karanganyar dan Pareangirang,” kata Hatta saat dikonfirmasi.

Informasi yang diperoleh, hari ini dijadwalkan Dirjen Ketahanan Pangan dna Holtikultura akan mengunjungi areal sawah petani di Kecamatan Kandanghaur yang sedang mengalami kekeringan.(Jaya Mulya/FP)