INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Ratusan nasabah kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karya Remaja (KR) Indramayu dan menuntut uang simpanannya segera dicairkan, Kamis 30 Maret 2023.
Aksi para nasabah Bank plat merah itu tak bisa menemui pimpinan BUMD, karena dihadang oleh aparat keamanan yang melakukan penjagaan cukup ketat.
Sang orator memberikan tawaran antara pimpinan BPR KR keluar menemui nasabah yang berunjuk rasa atau sebaliknya. Pimpinan BPR KR diminta memberikan kepastian dalam mencairkan uang simpanan nasabah. Apalagi para nasabah sebagain adalah uang tabungan sekolah yang sebentar lagi harus dicairkan jelang lebaran. Bahkan satu diantara perjuangan nasabah adalah uang yang dititipkan di BPR Karya Remaja merupakan uang tabungan milik anak yatim di wilayah Kecamatan Gabuswetan.
“Kami meminta uang tabungan anak yatim segera dicairkan, dzolim bukan ?,” ungkap salah satu pengunjuk rasa.
Pantauan dilapangan saat aksi unjuk rasa berlangsung, pihak BPR KR tak kunjung keluar, massa pun memaksa masuk ke kantor BPR KR. Aksi saling dorong pintu gerbang pun tak terhindarkan antara massa dan aparat keamanan.
Pintu gerbang pun akhirnya dapat dijebol massa dengan ditarik ke arah keluar. Usai menjebol pintu gerbang, massa berganti saling dorong dengan tubuh kekar polisi untuk tetap memaksa masuk kantor BPR KR.
Massa tak dapat menembus barisan polisi yang berjaga. Namun beberapa waktu kemudian Direktur Operasional BPR KR, Bambang Supena menemui para nasabah.
Bambang meminta maaf karena belum dapat mencaikan uang kepada para nasabah.
“Kami sedang berusaha melakukan penagihan kepada debitur macet,” jelas Bambang
Namun, penjelasan Bambang tak panjang lebar keburu dimentahkan nasabah. Para nasabah menganggap alasan yang disampaikan bambang merupakan alasan basi.
“Itu bukan sebuah jawaban. Alasan basi,” kata penunjuk rasa.
Massa yang masih belum dapat masuk ke BPR KR kemudian istirahat tengah hari. Unjuk rasa kembali dilakukan dan massa dapat masuk ke halaman kantor BPR KR.
Namun massa yang hendak menyegel pintu utama bagian depan kantor BPR KR terhalang oleh barisan polisi. Unjuk rasa pun berakhir dengan diperbolehkannya perwakilan massa untuk memasang segel.
Dengan pengawalan ketat dari aparat keamanan dari Polres, Kodim dan Satpol PP Indramayu, para pengunjuk rasa bertahan hingga waktu berbuka puasa tiba dan mereka kemudian melakukan aksi buka puasa bersama sebelum kemudian membubarkan diri.(Roby/Jaya/FP)
