KARANGAMPEL,(Fokuspantura.com),- Pogram prioritas Polres Indramayu saat dipimpin, AKBP. Arif Fajarudin dalam mendukung Visi Indramayu Remaja (Religius, Maju, Mandiri, Sejahtera) terus di gelorakan dan di dengung-dengungkan. Hal ini dilakukan agar dampak dari kegiatan-kegiatan Polres Indramayu dapat newujudkan wilayah Indramayu Remaja secara bersama-sama.
Kapolres Indramayu, AKBP. Arif Fajarudin saat menggelar Silaturrahmi Kamtibmas di Karangampel menjelaskan, berkaitan dengan program pemberantasan miras. Sejak bulan Januari sampai bulan Oktober 2018, pihaknya telah mengamankan sebanyak 24 ribu botol miras dari berbagai jenis termasuk tuak dan ciuh.
“Ini membuktikan memang sebagian masyarakat kita ini masih suka terhadap barang-barang yg haram tadi. Ini tentunya menjadi tantangan kita bersama, bukan hanya kepolisian. Karena ini sudah menjadi visi dari Kabupaten Indramayu. Mari bersama-sama kita hilangkan masalah miras,” katanya.
Sementara pada kasus perjudian, hampir di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Indramayu masih terjadi. Karena dari bulan Januari sampai Oktober tersebut, sebanyak 300 orang sudah masuk di Lembaga Pemasyarakatan.
“Selama saya bertugas di Polres Indramayu dari hari pertama sampai besok mau pindah, tidak ada satu pun kasus yang saya tangguhkan, semuanya saya proses di persidangan. Itu karena saya komitmen terhadap apa yang sudah saya ucapkan. Ini tentunya dalam rangka memacu, mempercepat terwujudnya indramayu yg Remaja,” tegasnya.
Bukan hanya pada kasus Miras dan Perjudian, penyakit masyarakat Prostitusi juga menjadi program prioritas Polres Indramayu, yang mana sampai sekarang masih ada. Terhitung sejak bulan Januari-Oktober, jajarannya telah mengamankan enam Germo. Sehingga perlu adanya dukungan dan bantuan masyatakat untuk menginformasikan kepada pihak Kepolisian maupun Muspika. Agar betul-betul Indramayu steril dari brand masalah penyakit masyarakat (pekat).
“Brand-brand negatif itulah yang harus bisa kita hilangkan. Yang menghilangkan tentu kita semuanya, tidak bisa kalau cuma polisi. Karena jumlah Polisi cuma 1.200 sedangkan masyarakat Indramayu mencapai 1,7 juta, maka perlu adanya suatu kerjasama yang baik antara masyarakat dengan para stakeholder yang ada di Kabupaten Indramayu,” ajaknya.
Sementara pada kasus Knalpot yang tidak standar, pihaknya meyakini belum memenuhi harapan masyatakat. Karena faktanya, sampai saat ini masih ada kendaraan yang knalpotnya tidak standar.
“Namun kami sudah berbuat. Karena dari bulan Januari-Oktober kurang lebih 6 ribu knalpot yang sudah kita amankan,” katanya.
“Ini tentunya upaya-upaya kami untuk mewujudkan Indramayu Remaja, sekaligus aman nyaman dan kondusif,” imbuhnya.