banner 728x250

Ratusan Lahan Pertanian Desa Tegaltaman dan Ujunggebang Bakal Musnah

banner 120x600

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Hadirnya perusahaan nasional yang bakal berinvestasi di Kabupaten Indramayu dalam waktu dekat ini, ternyata berpotensi bakal menggerus lahan produktif pertanian di beberapa wilayah. Klaim Pemkab Indramayu menyediakan sekitar 20 ribu hektar lahan untuk kawasan industri tanpa mengganggu peluang produksi padi meningkat tak bisa dihindarkan, pasalnya keberadaan lahan pertanian di Desa Tegaltaman dan Ujunggebang Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu hampir tergusur secara keseluruhan dengan hadirnya PT.Tesco Indo Maritim sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perakitan kapal laut.

Kuwu Ujunggebang, Kusnanto mengungkapkan, penduduk desa diwilayahnya mayoritas mata pencaharian dari sektor lahan pertanian, lambat laun akan kehilangan pekerjaan. Kondisi pertanian diwilayahnya hampir 90 persen penduduk dari lahan pertanian, namun rencana investasi pihak swasta akan dapat memguasai lahan yang biasa digunakan sebagai aktifitas sehari-hari dalam mencari nafkah.

Kondisi itu, kata Kusnanto, bakal memicu keberlangsungan hidup masyarakat petani diwilayahnya yang akan kehilangan mata pencaharian untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

“Ribuan masyarakat petani bakal nganggur jika lahan yang dimiliki sudah dikuasai secara permanen,”tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPP MSP (Mari Sejahterkan Petani) Bidang kedaulatan pangan, Carkaya, mengungkapkan, lahan produktif yang ada saat ini sekitar 70 hektar, sedang ditelantarkan berpotensi menjadi sarang hama, terutama tikus dan akan mewabah ke lahan petani di sekitarnya.

“Sekitar 50 hingga 70 hektare milik PT.Tesco Indomaritim yang areanya tersebar di Tegaltaman dan Kecamatan Sukra, hama tikusnya berpotensi akan menyerang di areal pesawahan tersebut, yang notabennya wilayah itu menjadi lumbung padi,” terangnya.

Menurutnya, hal tersebut terbukti, saat terjadi serangan intensitas tinggi hama tikus pada musim rendeng 2017 hingga 2018, musim gadu 2018 di Kecamatan Sukra.

“Secepatnya lahan itu segera dibersihkan atau difungsikan sebagai sawah produksi padi, agar hama tikus tidak lagi bersarang di lahan tersebut, sehingga tidak mengganggu produksi padi warga lainnya di wilayah tersebut,” tegasnya

Jika tidak, lanjut Carkaya, ada potensi PT.Tesco Indomaritim melakukan pembiaran dan perbuatan merugikan petani. Diharapkan, stakeholder pertanian dan penegak hukum agar segera bisa bertindak.

“Karena hal ini akan menghambat nawacita presiden tentang kedaulatan pangan,” pungkasnya. 

Kendati saat ini lahan tersebut sudah dimanfaatkan untuk bercocok tanam, namun terlihat petani pemilik yang sebelumnya indah dengan kehidupan keseharian, harus merelakan lahan tersebut dibajak oleh pihak lain sebagai bentuk dukungan kepada program pemerintah.

“Rela tak rela, karena kawasan ini akan dijadikan pusat perakitan kapal laut,” ungkap sumber petani yang dirahasiakan.

Terpisah,Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, H. Takmid Sarbini mengatakan, rencana persiapan lahan 20 ribu hektar untuk sentra industri di wilayah Kabupaten Indramayu tak akan menurunkan jumlah produksi padi di Indramayu, pasalnya lahan yang akan dipersiapkan Pemkab Indramayu atas rencana itu sebagian besar lahan tak produktif dan lahan tadah hujan.

“Kami masih memiliki sekitar 90 ribu hektar lahan yang masih aman, jadi dengan penetapan itu gak berpengaruh pada produksi pangan Kabupaten Indramayu,”tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu