INDRAMAYU (Fokuspantura.com),- Air pasang masih menjadi ancaman serius ratusan lahan pertanian di wilayah Pantai Utara (Pantura) Indramayu dan guna menangguli permasalahan tersebut, Pemerintah Desa Kertawinangun Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terus berupaya guna meningkatkan hasil panen padi berkelanjutan, salah satunya tersedianya pintu air guna mengontrol air asin dan tawar, seperti di lahan pertanian Blok Babajaring desa setempat.
Hal itu dimaksudkan, dengan membangun pintu air disaluran irigasi pertanian di Blok Babajaring ini, akan dapat mengontrol volume debit air asin ketika pasang supaya tidak masuk ke areal persawahan dan bisa membuang air tawar pada kondisi hujan lebat, agar tidak terjadi banjir yang merendam lahan pertanian.
“Kami butuh dua pintu air agar bisa mengontrol air asin yang masuk ke areal persawahan Blok Babajaring, dengan luasan lahan sekitar 120 hektar sawah,”ujar Kepala Desa Kertawinangun, Nuryasa, yang biasa disapa Oyes, kepada fokuspantura.com, 12 Agustus 2024.
Oyes menambahkan, pihaknya berharap agar instansi terkait bisa memperhatikan hal tersebut, agar ratusan hektare sawah di Blok Babajaring bisa terselamatkan dan meningkatkan hasil panen nantinya, adapun antisipasi sementara dengan membendung secara manual menggunakan tanah dan karung.
“Kami berharap Pemkab Indramayu mengalokasikan anggaran agar kebutuhan dua pintu air ini bisa dibantu, sehingga nasib pertanian di Desa Kertawinangun khususnya di areal Babajaring bisa berkelanjutan dan hasil panen pun meningkat,” pungkasnya
Sementara salah satu warga petani, Duryat mengatakan, pintu air merupakan sarana paling dibutuhkan untuk mengontrol air laut masuk ke areal persawahan miliknya yang ada di Blok Babajaring, pasalnya, sewaktu rob air laut bisa masuk dan genangi sawah.
“Ada hektaran lahan di blok Babajaring, untuk itu pintu air sangat dibutuhkan sekali, karena terkadang air laut masuk ke sawah, diharapkan pemerintah bisa membantu untuk membang pintu air ini supaya air laut bisa dikontrol nantinya,” ucap ketua kelompok tani Tani Mulya 4. (Khaerudin/Red/FP).