INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah mengaku prihatin atas nasib petani diwilayah tiga Kecamatan yakni Losarang, Kandanghaur dan Gabuswetan yang mengalami gagal panen alias puso sementara klaim asuransi yang diajukan tak kunjung ada kejelasan bahkan ditolak.
Penegasan itu disampaikan Anna, saat menerima kunjungan pengurus PWI Indramayu dalam acara penggalian dana korban Gempa Lombok NTB awal pekan kemarin.
“Saya justru belum tau jika klaim asuransi petani ditolak, karena itu kan program pemerintah pusat,”tuturnya.
Menurutnya, sampai saat ini Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu belum menyampaikan laporan perkembangan kondisi dan jumlah petani yang tercover oleh asuransi program pemerintah pusat.
Anna mengaku, Pemkab Indramayu sudah mengupayakan atas kondisi laha pertanian diwilayah tersebut, dengan menggelar Rakor bersama pihak terkait untuk menyelesaikan persoalan kekeringan dan ancaman puso bagi lahan pertanian di tiga Kecamatan.
“Bahkan Pak Wabup Supendi sampai sakit semalaman keliling meninjau langsung pengairan,”ujarnya.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono menyayangkan sikap ketidak tahuan Bupati Indramayu atas persoalan asuransi pertanian diwilayah Kabupaten Indramayu. Pasalnya teknis pengajuan asuransi pertanian selama ini diberikan kewenangan sepenuhnya kepada Dinas Pertanian tingkat Kabupaten /Kota yang mengetahuai secara langsung kondisi dilapangan.
“Pernyataan Bupati Indramayu terhadap nasib petani dalam hal asuransi adalah bentuk ketidak pedulian dan ketidak mengertian Bupati terhadap masalah pertanian,”tuturnya.
Tugas pembinaan dan sosialisasi terhadap kelompok tani yang menjadi obyek asuransi pertanian adalah Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, jika sikap Bupati hanya prihatin tanpa memberikan solusi atas masalah yang dihadapi petani saat ini dan semua dilempar menjadi kewenangan pemerintah pusat sangat ironis.
Menurutnya, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian RI melalui kebijakan Presiden Joko Widodo telah merealisasikan anggaran untuk asuransi petani seluas 1 juta hektar seluruh Indonesia, program itu, hendaknya dapat dimanfaatkan dengan baik, melalui jemput bola atas program proteksi yang saat ini dibutuhkan oleh petani.
“Karena yang melakukan pembinaan, sosialisasi dilapangan adalah Dinas Pertanian, jadi jangan bilang tidak tahu,”tandas politisi PDI Perjuangan asal Kabupaten Indramayu ini.
Ono juga menyayangkan, langkah Wakil Bupati Indramayu yang over dosis dalam melakukan pencitraan ditengah-tengah penderitaan masyarakat petani yang saat itu membutuhkan air, hingga Wabup turun tangan menelusuri air.
“Wabup tu kan ketua partai, jadi saya nilai kegiatan kemarin itu politis, Bupati Indramayunya kemana ?,”ujar Calon Bupati Indramayu 2020.
Seperti diketahui, data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu baru terdaftar sekitar 3.454 hektar kepesertaan asuransi dari 22 Kecamatan di Kabupaten Indramayu atau 130 Kelompok Tani (Poktan) yang sudah terdaftar membayar premi suransi pertanian atau penerima bantuan asuransi usaha tani padi (AUTP).