KUNINGAN,(Fokuspantura.com),-Bendungan Kuningan yang berada di Desa Randusari Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan diyakini akan membantu kebutuhan air di saluran irigasi seluas 3 ribu hektare.Meski begitu,proses ganti rugi dan relokasi warga di lima desa yang terkena dampak pembangunan bendungan tersebut, hingga kini belum ada kejelasan.
Proses pembangunan bendungan yang diinisiasi sejak 2013 silam, ditargetkan selesai tahun 2018. Pembangunan bendungan diharapkan dapat mendorong ketahanan pangan, sumber air baku, dan sebagai pembangkit listrik.”
“Rencananya ini akan kami isi atau impounding, dan selesai pada akhir 2018 nanti,” kata Kepala Pusat Bendungan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih.
Diakuinya, hingga saat ini, progres pembangunan bendungan dengan luasan genangan 221,59 hektar telah mencapai 48 persen dan optimis bisa selesai pada akhir 2018.
Bendungan yang terletak di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum itu memiliki volume tampungan total sebanyak 25,955 juta meter kubik. Dengan rincian, volume tampung efektif 23,050 juta meter kubik serta volume tampungan mati sebagai sedimen mati 2,4 juta meter kubik.
“Bendungan dengan nilai konstruksi kontrak tahun jamak sebesar Rp 464 miliar tersebut dibangun oleh dua kontraktor yang bekerja sama, yakni PT Wijaya Karya (persero) Tbk. dan PT Abipraya Brantas (persero), dan akan dimanfaatkan untuk empat hal,” jelas Sumiarsih.
Anggota Komisi IV Mindo Sianipar menambahkan, apabila Bendungan Kuningan selesai, manfaatnya akan menjadi sumber air bagi daerah irigasi Cileuweung seluas 1.000 hektar dan Daerah Irigasi Jangkelok seluas 2.000 hektar. Di samping itu, memberikan manfaat bagi pengendalian banjir, baku mutu 300 liter per detik dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 500 Kilowatt.
Hal senada disampaikan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Menurutnya, Bendungan Kuningan sangat diperlukan guna menampung air permukaan. Mengingat Jabar potensi air hujan capai 80 miliar meter kubik tiap tahun. Tetapi baru tertampung sekitar 6 miliar meter kubik, sisanya terbuang percuma ke laut. Karena itu, pemanfaatan bendungan diperlukan untuk irigasi, penyedia air baku dan PLTA.
Daerah genangan Bendungan Kuningan sendiri meliputi lima desa dan dua kecamatan yaitu Kecamatan Cibeureum (Desa Randusari, Desa Kawungsari, Desa Sukarapih) dan Kecamatan Karangkencana (Desa Tanjungkerta dan Simpay Jaya). Dari 3.000 hektar lahan irigasi yang mendapat manfaat dari bendungan.(rmol.co.id/EMKA)