Fokus NewsRegionalPengusaha Beras Sumuradem Lebih Memilih Pasar Lokal

Pengusaha Beras Sumuradem Lebih Memilih Pasar Lokal

SUKRA,(Fokuspantura.com),– Adanya kebijakan pemerintah mematok harga di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta paling tinggi Rp9 ribu per kilo gram (kg) membuat pengusaha di daerah menghentikan pengiriman beras ke Jakarta. Tak terkecuali para pengusaha beras di Desa Sumuradem Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu.

Patokan harga Rp9 ribu dinilai tidak menutupi biaya produksi mulai harga pembelian gabah dari petani ditambah ongkos giling berikut transportasi. Hal itu mendorong para pengusaha beras lebih memilih pasar lokal.

“Jika harga maksimal ditetapkan 9.000 rupiah (per kg) para pedagang jelas merasa keberatan karena tidak sesuai dengan biaya produksi beras,” ujar salah seorang pengusaha beras Desa Sumuradem Kecamatan Sukra, Misnen, Selasa (1/8).

Dikatakannya, biaya produksi beras premium untuk katagori super lebih tinggi dibandingkan dengan biaya produksi beras premium biasa untuk kebutuhan pasar lokal. Sehingga beberapa pengusaha beras yang masuk katagori menengah kebawah dengan tingkat produksi 10 sampai 15 ton per hari lebih memilih pasar lokal.

“Dengan kondisi pasar yang ada saat ini, untuk sementara kami lebih memilih pasar lokal dengan kualitas beras yang berbeda guna menekan biaya produksi.”, tandasnya.

Menurutnya, penekanan harga beras akan berdampak pada pendapatan petani karena erat kaitannya dengan kemampuan daya beli pengusaha guna menyesuaikan dengan harga jual.

Sementara, lanjut Misnen, biaya produksi padi bagi para petani saat ini sudah relatif tinggi ditambah lagi persaingan antar pengusaha semakin kuat. Tidak menutup kemungkinan terjadi penurunan derajat ekonomi bagi pengusaha terutama bagi masyarakat petani.

“Pemerintah seharusnya hanya sebatas melakukan pengawasan saja sebab harga menuruti hukum pasar, jika dipandang perlu bisa saja pemerintah menggelar operasi pasar manakala terjadi kenaikan harga beras yang terlampau tinggi.”, terangnya.

Misnen juga mengatakan, salah satu strategi pemerintah guna menstabilkan harga beras adalah dengan melakukan penguatan fungsi bulog agar lebih dioptimalkan. Dengan begitu pertangungjawaban masalah harga akan lebih jelas. (Robi Cahyadi)

ads

Baca Juga
Related

Hadapi Musim Kekeringan, Embung Desa Kaplongan Lor Dikeruk

INDRAMAYU,(Fokusantura.com),- Pemerintah desa Kaplongan lor Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu,...

Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Diskopdagin Indramayu Siapkan 5,9 Ribu UKM

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagin),...

Sedekah Bumi Desa Limpas, Pelestaraian Adat, Budaya dan Ajang Pererat Silaturahmi

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),-  Pemerintah Desa (Pemdes) Limpas Kecamatan Patrol Kabupaten...

Plt Bupati Indramayu Terbitkan Edaran Penyesuaian APBD 2020 Terkait Covid-19

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat, ahirnya mengeluarkan surat...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu