banner 728x250

Jasad Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Lahan Eks TPK Perhutani Haurgeulis

banner 120x600

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Diduga seorang tunawisma atau gelandangan ditemukan tidak bernyawa di tanah kosong milik eks TPK  milik Perhutani wilayah Haurgeulis Kabupaten Indramayu, terlihat dua koyo menempel di kening, Kamis, 8 Pebruari 2024

Penemuan mayat ini ,berawal ketika ada seorang warga hendak membersihkan rumput dibelakang warungnya, namun, tiba-tiba dikejutkan mendapati sosok jasad pria paruh baya dengan kondisi tubuh terbujur kaku sudah tidak bernyawa, kemudian warga pun melaporkan kejadian tersebut kepada perangkat desa setempat, dan diteruskan ke petugas Polsek Haurgeulis.

Mendapati laporan warga ini, petugas dari Polsek Haurlgeulis langsung bergegas menuju TKP, dan benar adanya, sosok tubuh sudah tak bernyawa dengan posisi terlentang  ada dua koyo di kening, tepat dibelakang waring tanah kosong milik Perhutani.

Kapolres Indramayu, AKBP M. Fahri Siregar, melalui Kapolsek Haurgeulis, AKP H. Cartono, mengungkapkan, adanya penemuan mayat ini, bemula saat itu ada salah satu warga hendak membersihkan rumput dibelakang warungnya, namun dikejutkan ada sosok mayat sudah terbujur kaku di lahan Eks Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Desa Sukajati Kecamatan Haurgeulis.

“Benar pada hari Kamis, tanggal 8 Pebruari, sekira jam 13:00 WIB. Ditemukan di sekitaran lokasi eks TPK milik Perhutani wilayah Haurgeulis,” ungkapnya.

Ia pun menambahkan, hasil pemeriksaan  dari tim Inafis Polres Indramayu dan Puskesmas Haurgeulis, tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasa atau yang lainnya,”tegasnya.

Salah satu warga, Firman Wahyudi(39) mengatakan, malam sebelum peristiwa ini terjadi, ia melihat korban dengan kondisi sakit itu terlihat ada dua koyo menempel dikening dan batuk-batuk.

“Jam dua malam tuh masih batuk-batuk, kayaknya meriang, soalnya ada koyonya dikepala,” ucap dia.

Sementara, seorang ibu rumah tangga, warga Blok Manggungan Desa Sukajati, Endang Iis, merasa kehilangan, karena almarhum yang biasa disapa Bapak Dion tersebut, setiap hari datang ke rumahnya untuk makan dan meminta uang sebesar 4 ribu rupiah kemudian pergi, namun pada hari itu, Dion yang biasanya nampak didepan rumah setiap pukul 9 pagi hingga siang belum datang dan sekitar ba’da duhur mendengar kabar tergeletak di tanah perhutani tersebut.

“Pak Dion setiap hari datang ke rumah, beliau tidak punya tempat tinggal dan tidak diketahui asal usulnya, karena selama 14 tahun sulit diajak komunikasi tentang nama dan keluarganya,” ungkap Endang sembari mengusap air mata.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Inafis Polres Indramayu, jenazah langsung dimandikan, di halaman Kantor Desa Sukajati, untuk selanjutnya dimakamkan di TPU setempat, petang harinya. (Khaerudin/FP).

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu