PATROL, (Fokuspantura.com),- Keberadaan nelayan Desa Sukahaji Kecamatan Patrol, sebagai salah satu unsur pendongkrak angka kenaikan IPM bagi desa setempat, perlu dilakukan inovasi usaha yang lebih memadai sesuai dengan keahlian dibidang kemaritiman, guna mendorong terwujudnya masyarakat nelayan yang sejahtera.
Salah satu bentuk program yang bisa mendorong perwujudan masyarakat nelayan sejahtera adalah dengan menciptakan tatakelolah lingkungan nelayan yang disokong pemerintah melalui program minapolitan atau agropolitan.
Adapun bentuk penataan lingkungan bukan hanya diareal pemukiman saja termasuk infrastrukturnya, mulai dari hilir hingga ke hulu, seperti akses mobilisasi nelayan dari muara sampai tempat sandaran perahu baik di areal pelelangan maupun sepanjang sungai yang digunakan sebagai jalur transportasi nelayan.
Pernyataan tersebut diungkapkan, Anggota Komisi V DPR RI, Yoseph Umarhadi, ketika melakukan peninjauan muara Desa Sukahaji, didampingi Kepala Desa Sukahaji, H. Aan Supriyanto dan Ketua TPI Sukahaji, H. Tamrin, menggunakan perahu nelayan, Jum’at (4/5).
Menurut Yoseph, Desa Sukahaji memiliki potensi yang sangat tinggi, ini terlihat bukan hanya dari sektor nelayan dan pertanian saja, akan tetapi dari sektor pariwisata untuk jenis wisata bahari memiliki peluang usaha yang cukup baik untuk dikembangkan, maka dengan begitu akan menumbuhkan sistem perekonomian baru bagi masyarakat setempat.
“Untuk sektor wista Desa Sukahaji memiliki potensi untuk dikembangkan, karena selain memiliki pantai yang landai juga terdapat tempat pembuatan perahu nelayan dan ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal,” ujarnya.
Menyinggung tentang kondisi muara Sukahaji, Yoseph, mengatakan, Zeti yang ada di muara tersebut sangat memprihatinkan dan membahayakan bagi nelayan yang melintas keluar masuk, padahal muara merupakan akses utama nelayan ketika melakukan aktivitas usaha bagi nelayan dalam rangka menopang ekonomi keluarga.
“Untuk itu kami akan coba konsentrasikan pembenahan muara, ditambah dengan program lain seperti minapolitan ataupun agropolitan, termasuk mendorong pihak PUPR untuk pembenahan akses jalan menuju TPI,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus TPI Sukahaji, H. Tamrin, mengatakan, selain pembenahan infrastruktur nelayan dan pertanian, permasalahan masyarakat nelayan Desa Sukahaji saat ini adalah tentang masalah permodalan, dimana para nelayan yang tergabung dalam koperasi TPI sebelumnya sudah terikat dengan bakul atau tengkulak.
Sehingga, imbuh Tamrin, perlu adanya bantuan tunai berupa pinjaman modal lunak bagi nelayan dengan pola pembayaran diangsur melalui potongan lelang pendapatan hasil melaut, adapun jumlah nelayan yang ada di Desa Sukahaji sekitar 600 orang dengan jumlah perahu 150 unit dan dari jumlah tersebut yang sudah masuk sebagai anggota koperasi sebanyak 40 orang.
“Kami berharap bapak Yoseph Umarhadi bisa memfasilitasi kebutuhan nelayan sebagaimana dibuktikan pada kiprahnya mengusung program-program pembangunan yang sudah terwujud,” ungkapnya.