Fokus NewsNasionalWNI Tanpa Identitas Empat Tahun Opname di RS Jeddah

WNI Tanpa Identitas Empat Tahun Opname di RS Jeddah

JEDDAH, (Fokuspantura.com),- Sungguh malang nasib Warga Negara Indonesia (WNI) selama empat tahun dirawat di Rumah Sakit (RS) Jeddah, tanpa identitas dan sanak famili. Tubuhnya tergolek lemah di pembaringan, matanya menatap lurus ke langit-langit kamar. Bagian tubuhnya yang sebelah kanan lumpuh, akibat didera stroke. Ketika ditanya, bibirnya bergetar seperti ingin meletuskan kata-kata. Tapi yang terdengar hanya suara yang tidak jelas. Ia coba beberapa kali, menguatkan urat leher dan mulutnya. Tapi tetap yang tercetus kata-kata tak beraturan, tanpa makna.

Kepalanya kembali terkulai di atas bantal. Semangatnya mengendur. Sejurus kemudian, ia coba menganggukkan kepala dan menggelengkan kepala. Tampaknya dia memberitahukan kalau masih bisa menjawab pertanyaan dengan anggukan kepala atau gelengan kepala.

“Akhirnya saya bikin tulisan di kertas. Saya tanya: Filipin?dia geleng-geleng kepala.Indonesia? Dia mengangguk-angguk,” tutur Ainur Rifqie Madanie selaku petugas Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah.

Pihak KJRI Jeddah, Arab Saudi, menemui kesulitan untuk mengungkap identitas wanita tersebut. Ia undocumented atau tidak mempunyai identitas maupun dokumen sama sekali. Parahnya lagi, akibat penyakit yang diderita, perempuan misterius ini tidak bisa berbicara dan mengalami kesulitan mengingat identitas dirinya.

Keberadaan perempuan di RS Al Saghar tersebut diketahui pihak KJRI Jeddah setelah mendapat pemberitahuan Kementerian Luar Negeri Cabang Tarhil (Rumah Detensi Imigrasi) Syumaisi, Arab Saudi. Menurut keterangan pihak RS Al Shagar, perempuan  tanpa kepemilikan dokumen dan identitas ini ditemukan dalam keadaan sekarat di jalan. Ia kemudian dibawa ambulans ke Instalasi Gawat Darurat di RS King Fahd dan dirawat di rumah sakit itu selama dua tahun. Selanjutnya, dia dipindahkan ke RS Al Shagar.

Karena tidak diketahui identitasnya, perempuan ini akhirnya diberi nama “Aminah Shagar” merujuk ke nama rumah sakit, tempat dia dirawat selama dua tahun terakhir.

Pejabat RS Al Shagar sendiri mengutarakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Di antaranya dengan Jawazat (Imigrasi Arab Saudi) dan kepolisian untuk melakukan penelusuran data dan identitas Aminah. Namun, hingga kini data diri Aminah tak kunjung terkuak, meskipun telah diupayakan melalui pengambilan sidik jari.

Tak berhenti di situ, petugas KJRI Jeddah mencoba lagi menyingkap misteri diri Aminah dengan beberapa pertanyaan seputar daerah-daerah di Tanah Air. Maksudnya untuk menelusuri dari mana sebenarnya dia berasal. Beberapa bahasa daerah termasuk bahasa Sunda, juga digunakan meski dijawab dengan ucapan yang sulit dimengerti.

“Bandung?” tanya Rifqie Madani yang merupakan Tim Perlindungan WNI KJRI Jeddah.

Aminah mengangguk, pertanda ia berasal dari kota itu. Jadi, untuk sementara KJRI Jeddah berkesimpulan Aminah berasal dari Bandung, Jawa Barat.

Karena itu, pentingnya identitas diri senantiasa diingatkan oleh Konsul Jenderal (Konjen) RI di Jeddah Dr. Moh. Hery Saripudin, MA. “Hampir di setiap kesempatan, kami selalu mengimbau kepada masyarakat, baik yang legal maupun undocumented (ilegal) agar membawa identitas ke manapun pergi. Entah itu foto copy paspor, KTP, SIM, iqamah, atau identitas diri lainnya. Jangan sampai mengalami kasus seperti ibu Aminah ini. Tidak sulit menyelipkan secarik kertas di kantong,” ujar Hery Saripudin mengingatkan.

Kini seiring dengan kondisi Aminah yang tampaknya mulai membaik, KJRI Jeddah melakukan komunikasi dengan pihak Tarhil (Rumah Detensi Imigrasi) di Syumaisi, yang intinya meminta agar Aminah dipulangkan ke Tanah Air. Pada tanggal 19 Juli lalu, KJRI Jeddah menyerahkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) atas nama Aminah Shagar kepada pihak Tarhil.

KJRI juga berencana menyiapkan pendamping bagi Aminah pada saat kepulangan nanti. Pertimbangannya karena kemungkinan besar dia harus menggunakan stretcher.

Pihak Tarhil Syumaisi menyampaikan bahwa pihaknya tengah memroses administrasi Aminah. Nantinya mereka akan memberitahukan terkait kepastian jadwal pemulangan Aminah ke Tanah Air.

Sementara itu, pihak KJRI Jeddah sendiri telah menyampaikan permohonan kerja sama kepada Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI dan pihak-pihak terkait di Tanah Air (Kemenaker, Kemsos dan Kemkes). Mereka diminta untuk turut membantu penanganan Aminah pada saat tiba di Indonesia. Dalam hal ini, terkait perawatan lanjutan bagi Aminah, serta penelusuran alamatnya di daerah, agar dia bisa disatukan kembali dengan keluarga di kampung halamannya.

Kita tentu memberikan apresiasi kepada KJRI Jeddah dan pihak-pihak terkait atas penanganan kasus wanita malang tersebut. Harapannya “Aminah Shagar” bisa segera kembali ke Tanah Air dan berkumpul dengan keluarganya.

ads

Baca Juga
Related

Hasil Monev BUMDes Sindangkerta Janggal

LOHBENER,(Fokuspantura.com),- Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kecamatan Lohbener, Indramayu,...

Rumah Penjual Miras Digerek Polisi

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Perdaran minuman keras(miras) diwilayah hukum Polres Indramayu masih...

Jelang Ramadhan, Polsek Pamanukan Gencar Razia Petasan

SUBANG,(Fokuspantura.com),- Jajaran Polisi Sektor (Polsek) Pamanukan, Subang Jawa Barat,...

Sebelas Kasus Kekerasan Seksual Pelajar, Terbanyak Murid SD

JAKARTA,(Fokuspantura.com),- Kekerasan seksual dapat terjadi dimana saja dan menimpa...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu