INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Klim manajemen PT. Polytama Propindo telah menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar 1,3 milyar pada Tahun 2017 kemarin untuk wilayah ring satu plan pabrik, yakni, Desa Lombang, Desa Limbangan dan Desa Tinumpuk dibantah oleh Pemerintah Desa sekitar pabrik. Pasalnya ketiga desa tersebut mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan dalam bentuk perhatian lingkungan dari PT.Polytama Propindo.
Kuwu Limbangan, Nuradi mengaku selama ia menjabat sebagai kepala desa hingga masa jabatannya akan berakhir beberapa hari lagi, tidak pernah mendapatkan dana CSR dari perusahaan penghasil resin polipropilena (plastik) terbesar di Indonesia.
“Tidak pernah. Suruh kesini orang Polytamanya kalau merasa memberikan CSR untuk desa kami. Proposal saja tidak pernah di ACC. Polytama itu perusahaan pelit,” kesalnya.
Ia mengaku terdapat bangunan MCK tepat berada dibelakang plan Polytama yang dibangun oleh pihak Polytama pada tahun 2017 kemarin.
“Itu ada MCK yang dibangun sendiri oleh Polytama. 6 lokal tanpa bak mandi dan hanya 2 kakus, 1 lokalnya gudang. Taksir sendiri saja berapa duitnya. Sampai tidak 50 juta apalagi 1,3 milyar untuk 3 desa penyanggah,” cetusnya.
Hal serupa juga dirasakan Kuwu Desa Lombang, Sardina yang tidak pernah mendapatkan bantuan dari Polytama. Menurutnya, PT. Polytama Propindo seharusnya memiliki perhatian terhadap 3 desa penyangga jika memang sebagai tetangga yang baik.
“Kami belum pernah menikmati bantuan dari Polytama atau bantuan belum pernah mengucur ke desa kami. Masyarakat kami merasakan asapnya masa CSR tidak pernah sampai ke desa kami”, ucapnya.
Sardina mengaku sempat mempertanyakan claim Polytama sebesar 1,3 Milyar tersebut, namun hingga sekarang belum juga mendapatkan jawaban.
“Saya sempat menanyakan (CSR 1,3M -red) kesana, tapi jawabnya tidak dulu”, ucapnya.
Sementara salah satu perangkat Desa Tinumpuk, CSR Polytama baru pertama kalinya disalurkan untuk program MASARO (Manajemen Sampah Zero).
“CSR Polytama hanya program MASARO saja. Sebelumnya tidak pernah ada bantuan apa-apa”, ucapnya.
Sementara itu, GM PT.Polytama Propindo, Dwinanto Kurniawan mengungkapkan pelaksanaan program CSR PT Polytama Propindo tidak hanya dilakukan di wilayah Indramayu saja, namun juga disalurkan diluar Indramayu melalui berbagai kegiatan. Sedangkan untuk program CSR yang selama ini telah dikeluarkan pada tahun 2017 hampir total Rp1,3 miliar, dimana dana tersebut disalurkan untuk beberapa kegiatan seperti membantu daerah-daerah yang mengalami musibah bencana alam di berbagai daerah di Indonesia sebagai wujud kepedulian sesama.
Ditambahkannya, sumbangan acara-acara kegiatan rutin serta penyediaan alat-alat penunjang sarana ibadah, pembangunan MCK untuk memfasilitasi warga membersihkan diri setelah kegiatan menangkap ikan di laut, partisipasi kegiatan yang dilakukan aparat keamanan dilingkungan ring I pabrik.
“Selain itu, PT.Polytama Propindo juga membantu kegiatan di beberapa Universitas di Indonesia yang berkaitan dengan industri perusahaan dan membuat jalan aspal menggunakan campuran limbah dari plastik didaerah Perumahan di Depok,” ungkap Dwinanto dalam rilis yang diterima Fokuspantura.com.
Menurutnya, pada tahun 2018 ini, kelanjutan program CSR PT.Polytaman Propindo telah memiliki sejumlah agenda yang tidak fokus pada satu program dan satu daerah saja. Namun prioritas desa penyangga pabrik seperti Desa Limbangan, Tinumpuk dan Lombang akan menjadi sasaran utama program CSR selanjutnya.
“Dengan demikian diharapkan, PT.Polytama Propindo dapat membantu kepedulian diwilayah sekitar serta dapat memberikan manfaat dalam bentuk sarana dan prasarana bagi warga dan tentunya Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu,”pungkasnya.
