KOTA BANDUNG,(Fokuspantura.com),- Ketua LPBH NU Propinsi Jawa Barat, Arif Rahman, menegaskan, peran pengurus saat ini dituntut untuk mampu menjalankan hasil Rapat Kerja LPBH NU yang sudah dilaksanakan pada Oktober 2022 lalu.
Salah satu hasilnya adalah bagaimana peran pengurus mampu mengimplementasikan PR besar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Propinsi Jawa Barat dalam menangani pengamana aset – aset NU di Jawa Barat.
“Kami meminta laporan tim yang menangani kasus aset di beberapa titik yang kita urus,” katanya dalam Rapat Kordinasi Pengurus LPBH NU Jabar, Rabu 12 April 2023.
Menurutnya, penanganan Aset PWNU ini penting untuk kita ukur keberhasilannya, sehingga kedepan akan lebih maksimal dalam penanganan agar peran LPBH benar – benar dapat dirasakan manfaatnya bagi warga Nahdiyin.
Dalam keputusan Rakor tersebut, Arif menegaskan, pengurus untuk aktif mengikuti Rakor Bulanan melalui zoom meeting, guna membahas persoalan yang ditangani sebagai bentuk evaluasi program.
Disamping itu, dalam keputusan Rakor telah disepakati adanya program silaturahmi melalui acara – acara penyuluhan dan konsultasi ke PC LPBH se Jawa Barat.
Pada kesempatan itu juga, telah disepakati adanya pelaksanaan indisiplin bagi anggota LPBH NU yang tidak dapat menjalankan tugas sebagai pengurus, sebagaimana dalam pakta integritas yang sudah ditandatangani sebelum menjadi pengurus.
Penegasan itu penting, kata Arif untuk menumbuhkan semangat dalam menjalankan program LPBH NU Jawa Barat, tentunya akan dilakukan komunikasi teguran secara personal, terutama bagi pengurus yang kedapatan rangkap jabatan sebagai Ketua LPBH Cabang dan LPBH Jabar.
“Ada beberapa orang yang akan di PAW dan akan ditanyakan atau di komunikasikan dahulu bagi anggota yg tidak aktif masih mau berkhidmat lagi atau tidak, karena hasil konsinyering mengatakan apabila ketua tidak bisa mengatur anggotanya maka ketua yang akan di PAW,” terangnya.
Arif berharap keberadaan LPBH NU Jawa Barat mampu memberikan maslahat untuk umat dan warga Nahdiyin di Jawa Barat.