INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menandatangani MoU untuk merealisasikan kerja sama di sejumlah bidang dengan Pemerintah Prefektur Shizuoka, pekan kemarin di Jepang. Mulai dari bidang ekonomi, peningkatan sumber daya manusia, sampai perdagangan mangga gedong gincu dan unagi atau sidat.
Penandatanganan MoU ini dilakukan antara Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dengan Gubernur Prefektur Shizuoka Heita Kawakatsu di Kantor Prefektur Shizuoka, Jepang. Kegiatan tersebut dihadiri rombongan dari Pemprov Jabar, tim Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), Bank bjb, dan Wakil Ketua DPRD Jabar Ade Barkah Surachman.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan saat ini Pemprov Jabar sudah melakukan kesepakatan dengan Gubernur Shizouka dan ditindak lanjuti dsecepatnya, terutama wilayah Indramayu, Cirebon, Majalengka dan beberapa daerah Jawa Barat yang merupakan potensi mangga gedung gincu.
“Gedong ginju itu mangga unggulan, memang mangga yang aromanya paling wangi sepeti aroma terapy, jika di dipetik dibawa ruangan mobil, maka langsung wangi. Insyaallah ada penugasan untuk melakukan kerjasama ini, dan masalah ini basisnya di Indramayu,”tuturnya saat mengunjungi Desa Majasari,Kamis(23/11/2017).
Menurutnya, pemerintah pusat juga sudah merespon terkait konsep MoU ini, salah satunya siap memberikan bantuan bibit gedung gincu kepada masyarakat yang menjadi potensi mangga andalan terutama di wilayah Kabupaten Indramayu dan sebagian wilayah III Cirebon.
Menurut Aher, Parlemen Shizuoka menyetujui kerjasama itu dengan cepat, bahkan memintanya untuk bertemu para anggota parlemen mengenai program kerja sama tersebut sebelum penandatanganan MoU. Aher mengatakan para anggota parlemen yang terkenal sulit untuk membuka ruang kerja sama ini menganggap kerja sama dengan Jawa Barat akan sangat menguntungkan kedua belah pihak.
“Tanggal 19 November tahun lalu kami (Pemprov Jabar dan Shizuoka) bertemu, saat itu yang dibicarakan, salah satunya adalah unagi (sidat). Dan kini dari unagi itu, ternyata kerja sama berkembang banyak. Kami bersyukur hanya dengan waktu setahun, MoU bisa ditandatangani,” terang Aher.
Ia mengatakan, hal pertama yang akan dikerjasamakan dengan Shizuoka adalah bidang ekonomi dan sumber daya manusia (SDM). Bidang ekonomi meliputi pariwisata, perdagangan, dan investasi. Sedangkan pengembangan SDM berupa pemagangan petani dan sektor pendidikan, seni, dan budaya.
“Kenapa pariwisata, karena Shizuoka dan Jabar sangat indah. Kami berharap dengan kerja sama yang erat, orang jabar banyak ke Shizuoka, orang Shizuoka banyak ke Jabar. Di bidang perdagangan, kami harap banyak produk Shizuoka beredar di Jabar, dan produk Jabar di Shizuoka, salah satunya yang paling disukai orang Jepang, adalah mangga gedong gincu dan unagi,” katanya.
Kerja sama di bidang pendidikan, kebudayaan, dan kesenian, kayanya, akan dilakukan lebih giat. Begitu pun kerja sama di bidang penerbangan, mengingat bandara di Shizuoka dan Jawa Barat sama-sama akan rampung pada 2018.
Aher menuturkan Pemprov Jabar segera membuat tim untuk menindaklanjuti sejumlah rancangan kerja sama, begitu pun dengan Pemerintah Prefektur Shizuoka. Dengan demikian, kerja sama ini segera membuahkan manfaat yang dapat dirasakan maayarakat Jawa Barat.
Gubernur Prefektur Shizuoka Heita Kawakatsu mengatakan sangat bersyukur bisa bekerja sama dengan Jawa Barat yang memiliki banyak potensi untuk saling menguntungkan kedua belah pihak.
“Seperti yang saya katakan berkali-kali sebelumnya, November tahun depan bandara kami selesai diperluas. Kami akan semakin mudah bekerja sama dengan Jawa Barat. Dan tentunya kami akan menyediakan restoran halal dan musala di bandara kami,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Heita memberikan cenderamata kepada Aher, yakni kumpulan 100 foto terbaik Gunung Fuji dan boks musik. Sedangkan Aher sendiri memberikan berbagai jenis cenderamata, termasuk kopi gunung halu.