Fokus NewsNasionalAnna Sophanah Bertekad Perangi Warem

Anna Sophanah Bertekad Perangi Warem

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),– Bupati Indramayu Anna Sophanah bertekad menghanguskan semua warung remang-remang dari permukaan bumi Indramayu. Tekad itu terungkap saat Anna menyampaikan keterangan pers usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD, Rabu (14/6/2017), terkait pembongkaran warem di jalur Pantura pada 10 Juni lalu.

Bupati juga mengkoreksi sejumlah pemberitaan tentang penyebutan bangunan liar (bangli) sebagai sasaran pembongkaran. Menurutnya, memang keberadaan warem menempati tanah negara tanpa izin, tetapi bukan semata karena statusnya bangli melainkan warem tempat prostitusi.

Bupati menegaskan tidak menolerir warem yang menyediakan PSK. Keberadaannya, kata bupati, harus diberantas karena bertabrakan dengan visi Indramayu yang religius, maju, mandiri dan sejahtera.

“Pokoknya untuk warem kita tidak akan mentolerir. Semua harus diberantas dan jangan sampai ada yang beroperasi kembali.”, tandas bupati.

Upaya Pemkab Indramayu untuk mengentas para pekerja warem dari dunia hitam, ungkap bupati Anna, sudah dilakukan. Di antaranya mengirim mereka ke panti rehabilitasi di Palimanan Cirebon. Mereka juga sudah diberikan pelatihan dan modal. Namun yang terjadi, ternyata banyak dari mereka yang kembali lagi ke warem.

Berbeda dengan warem yang tidak lagi ada toleransi, untuk bangli yang digunakan sebagai tempat usaha “halal” bupati menyatakan siap memberikan solusi. Menurutnya, bangunan liar memang menyalahi aturan dan harus dibongkar. Meski demikian, tuturnya, pemkab akan berupaya mencarikan tempat pengganti.

“Untuk bangli kami akan mengupayakan tempat baru, agar tidak mengganggu tata kota.”, ujar Anna Sophanah.

Dalam pada itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Indramayu Munjaki menyatakan siap memberantas habis warem. Menurutnya, Satpol PP tinggal menunggu perintah bupati, guna melakukan penertiban warem dan bangli. “Pokoknya kita akan berantas semua. Tapi itu juga tergantung anggaran, karena selama ini anggaran kita sangat kecil.”, ujar Munjaki.

Menanggapi rencana Bupati Indramayu, Anna Sophanah, memberangus semua warem, pemerhati sosial, Sayid Muchlisin, mengatakan, perlu cara-cara yang lebih manusiawi. Bupati seharusnya melakukan analisis lebih detil terkait rencana tersebut.

Ia mengatakan, terlepas jenis usaha apa yang dijalankan warga pemilik bangli semestinya dilakukan pembinaan yang intenasif agar mereka sadar dan memahami tentang masalah ketertiban. “Ini murni bukan penertiban melainkan pengrusakan hak miliki orang lain tanpa memberikan solusi yang jelas.”, pungkasnya.

Mulai berkemas

Penertiban bangli yang dijadikan tempat prostitusi di jalur pantura memang belum tuntas menyeluruh. Pemkab Indramayu menunda penertiban di kawasan Legok dan Ganyong, Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol. Namun sebagian pemilik banli memilih untuk tidak lagi menempati bangunannya. Di antara mereka ada yang mulai berkemas, mengangkut perabotannya.

Sebagian dari bangunan tersebut sudah tidak ada lagi perabotannya. Pemiliknya mengangkut barang perabotan. Ada yang dibawa pulang ke kampung halamannya, juga ada dititipkan kekerabatnya.

“Pemilik bangunan di Ganyong dan Legok itu, membawa barang perabotannya karena tahu tanggal 15 Juli nanti akan digusur. Mungkin jauh jauh hari perabotannya di keluarkan dan dibawa pulang. Ada yang dititipkan keluarga dan kerabatnya.”, kata seorang warga.

Pantuan Fopan, bangli di kawasan Ganyong dan Legok, masih kokoh berdiri. Rata-rata bangli di dua kawasan tersebut adalah bangunan permanen. Di antaramya ada yang masih ditempati pemiliknya.

Salah seorang pemilik bangli, Jani mengatakan, dirinya belum mau membongkar bangunannya. Karena bangunan miliknya hanya tempat usaha dagang. Bukan warung remang-remang apalagi tempat prostitusi.

Selain itu, dirinya sudah mengantongi surat izin menempati lahan di pinggir jalur pantura dari Bina Marga. “Di sini saya sudah tinggal selama 20 tahun. Kalau saya usaha dagang berjualan makanan dan minuman. Sebelumnya membuka usaha menjual ikan bakar,” ujar lelaki asal Desa Eretanwetan, Kecamatan Kandanghaur itu. “Di kawasan ini, banyak juga yang dijadikan rumah tempat tinggal. Kalau sampai digusur, nantinya kami tinggal dimana. Kami berharap jangan digusur.”, pintanya. (Ihsan)

ads

Baca Juga
Related

Cegah Kekerasan Anak, Puspaga Tingkatkan Kapasitas Orang Tua

BREBES, (Fokuspantura.com),-  Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kabupaten Brebes merupakan...

Dosen dan Mahasiswa ITB Kembangkan Pemanfaatan Energi Surya di Indramayu

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Dua Dosen Teknik Geodesi dan Geomatika ITB dan...

Jajaran Polres Indramayu Uji Test Urine

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Polisi Arif Fajarudin memimpin...

19 PAC Partai Demokrat di Indramayu Mundur, Ini Kata Ketua DPC

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Sebanyak 19 pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu