INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Hujan besar yang mengguyur di wilayah Kabupaten Indramayu pada Selasa malam (14/9/2021) sepertinya menjadi ajang kesempatan bagi pencuri untuk melakukan aksinya. Insiden yang terjadi pada malam itu, 28 Dosbox digondol kawanan maling dengan menjebol jendela diruang tengah sekolah kendati ada penjaga yang piket setiap malamnya.
Kepala SMA Negeri 1 Terisi Kabupaten Indramayu, Cecep Hendrik saat dikonfirmasi Fokus Pantura Rabu (15/9/2021) membenarkan insiden yang terjadi pada sekolah yang dipimpinnya.
Menurutnya ada dua puluh delapan dosbox yang dicuri kawanan maling pada malam hari saat hujan lebat di wilayah Indramayu.
“Insiden itu terjadi pada malam hari, ada dua puluh delapan dosbox yang raib digondol kawanan pencuri,”kata Kepala SMA Negeri 1 Terisi Cecep Hendrik.
Dijelaskannya, peristiwa pencurian itu,”kata Cecep, disela penjaga lengah dan disaat hujan lebat yang terjadi malam itu. Diduga saat jelang sholat subuh dimana kondisi dijalan raya sepi sehingga pencuri bebas melakukan aksinya.
Pencuri itu, kata Cecep, diduga memanfaatkan kelengahan penjaga sekolah. Karena lokasi ruang penjaga sekolah dengan ruang alat elektronik tersebut jauh dari pantauan penjaga.
“Pencuri diduga memanfaatkan situasi kelengahan penjagaan, karena beraksi pada saat jelang sholat subuh,”ujar Cecep yang sudah melaporkan kepada Polsek setempat pukul 09.00 WIB, Rabu pagi tanggal 15 September 2021.
Cecep menambahkan, pelaku pencurian di sekolah SMA Negeri 1 Terisi, diperkirakan lebih dari satu orang. Tidak hanya alat dosbox yang curi, termasuk taplak meja yang diduga untuk membungkus dosbox karena jumlahnya banyak. Pencuri membobol jendela ruang kelas dimana tersimpannya alat alat elektronik itu, padahal sudah ada teralisnya.
Terkait kerugian, kata Cecep, ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Diakuinya alat alat tersebut merupakan hasil bantuan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2017 dengan status masih layak pakai.
“Untuk satuan harga barunya saja sekitar Rp.4,5juta. Kalau dikalikan 28 alat yang dicuri, ya ratusan juta nilainya,”katanya.
Kejadian tersebut sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Bahkan penjaga sekolah sudah dimintai keterangan oleh aparat kepolisian termasuk kini sedang pengecekan pada CCTV yang terpasang disekolah.
Atas insiden ini, Cecep juga telah melaporkannya, baik kepada Ketua MKKS SMA di Indramayu, Ketua KCD Pendidikan dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
“Sudah kami laporkan ke jajaran dinas, untuk diketahui dengan harapan akan lebih berhati hati lagi agar kasus ini tidak terulang.
Dirinya mengimbau kepada rekan kepala sekolah di Kabupaten Indramayu dari semua kesatuan SD, SMP, SMA dan SMK negeri swasta agar waspada dan berhati hati.
Saat ini kasus masih ditangani oleh pihak kepolisian olah TKP (tempat kejadian perkara).
Terpisah Ketua MKKS SMA di Kabupaten Indramayu Jawa Barat Setyo Adisapto menyesalkan atas kejadian yang menimpa di SMA Negeri 1 Terisi.
Atas kejadian tersebut pihaknya telah menyampaikan kepada seluruh kepala sekolah SMA di Indramayu untuk berhati hati agar tidak terulang pada sekolah lainnya.
“Kami sudah mengimbau kepada kepala SMA di Indramayu untuk berhati hati dan memperketat penjagaan. Khawatir kalau tidak dihimbau akan terulang kasus yang sama”kata Setyo kepada Fokus Pantura dalam wawancara ditelponnya.
Tyo nama panggilan akrabnya menjelaskan, pihaknya telah ikut menyampaikan hal itu kepada KCD dan juga Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Hal ini dilakukan sebagai bahan laporan atas kejadian yang menimpa di SMA Negeri 1 Terisi.
“Kami ikut melaporkan, sebagai bahan pelaporan atas sejumlah alat elektronik yang dicuri kawanan maling,”ujar Tyo yang juga Kepala SMA Negeri 1 Indramayu.