PG Pangka Gelar Tradisi Temanten Tebu

banner 120x600

SLAWI, (Fokuspantura.com),-  Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal, Widodo Joko Mulyono secara resmi membuka prosesi “Temanten Tebu” atau pernikahan tebu di Pabrik Gula (PG) Pangka, Rabu (9/5/2018). Acara sakral itu merupakan tradisi yang sudah berjalan sejak ratusan tahun silam, sebagai pertanda awal akan datangnya musim giling atau musim panen tebu. 

“Kami sangat apresiatif atas kegiatan tradisi tahunan ini, selain menyuguhkan  sarat budaya, prosesi temanten ini juga menjadi sarana hiburan dan wisata masyarakat,”tuturnya.

Ia menambahkan, semoga selamatan giling tebu tersebut menjadi media untuk mempererat tali silaturahmi atau kekerabatan sosial para petani tebu dan karyawan PG Pangka, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.

Prosesi Temanten Tebu diawali dengan arak-arakan dua batang tebu di dalam lingkungan PG Pangka. Pasangan tebu ini melambangkan sepasang pengantin bernama Bagus Prakoso Aditama dan Roro Arum Larasmadu. Kedua batang tebu ini selanjutnya dimasukkan ke mesin penggilingan sebagai simbol tolak bala. Konon awal ceritanya, setiap kali masa penggilingan tebu selalu memakan korban jiwa.

Sementara itu, Manajer PG Pangka Tri Agung Wahyudi mengatakan, tradisi ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen tebu tahun 2018.

“Pengantin tebu pria diambil dari Kebun Kerta Sinduyasa TSS 1, dengan nama Bagus Prakosa Adhitama bin VMC 7616 dan pengantin tebu wanita diambil dari Kebun Kalisoka TSS 1 dengan nama Roro Arum Larasmadu binti PSJT 941,”  ungkapnya disela-sela acara.

Ia menambahkan, proses penggilingan tebu ini rencananya akan memakan waktu 110 hari yang akan dimulai pada hari Minggu Kliwon (20/5). Tapi sebelumnya, kata Agung, sudah diawali dengan pemanasan ketel sejak hari Selasa Pahing (11/5) lalu. Turut hadiri di acara ini Direksi PTPN IX, Ketua DPC APTRI wilayah kerja PG. Pangka, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga serta kepala desa dan tokoh masyarakat sekitar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu