BANDUNG,(Fokuspantura.com),- Delapan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat dari PDI Perjuangan Jawa Barat menyampaian Visi & Misi Bakal Calon Gubernur dari PDI Perjuangan digelar oleh DPD PDI Perjuangan Jawa Barat di Hotel Horison Bandung,Rabu (25/10), dengan tajuk “Silaturahim dan Curah Gagasan Bakal Calon Gubernur & Wakil Gubernur Bersama Tokoh Masyarakat Jawa Barat”.
Diantara para bakal calon Gubernur dan Wakil yang diundang dan datang dalam acara ini diantaranya adalah Mantan Kapolda Jawa Barat Irjen.Pol Anton Charliyan, Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Sekretaris DPD PDIP Jawa Barat Abdi Yuhana, Bupati Majalengka Sutrisna, Setda Jabar Iwa Karniwa, Ketua Kadin Jawa Barat Agung Suryamal dan Anggota DPR-RI Komisi X Puty Guntur Soekarno, dan dari kesemuanya menyampaikan visi dan misi yang masing-masing diberikan kesempatan selama 10 menit. Sementara itu 2 tokoh yang batal hadir diantaranya adalah MenKP Susi Pudjiastuti dan Netty Prasetyani yang merupakan isteri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Ketua DPD PDI Perjuangan, TB Hasanudin mengatakan ajang ini adalah silaturahim, bukan merupakan ajang debat diantara para kandidat namun merupakan penyampaian gagasan dari masing-masing calon.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Propinsi Jawa Barat, Ono Surono yang juga sebagai anggota DPR-RI Komisi IV mengatakan, bahwa ajang Silaturahmi dan Curah Gagasan ini sangatlah baik dan penting bagi PDI Perjuangan dan masyarakat Jawa Barat untuk mendalami konsep-konsep dasar guna membangun Jawa Barat, baik dari Bakal Calon maupun dari Tokoh Jawa Barat.
“PDI Perjuangan sebagai Partai Ideologis, sekaligus sebagai Partai Pemenang yang saat ini memiliki 20 kursi di Jawa Barat, mempunyai pandangan bahwa membangun Jawa Barat yang mempunyai potensi SDA dan SDM yang besar serta sangat beragam kultur dan budayanya memerlukan peran serta semua rakyat, sehingga dalam proses Penjaringan Bakal Calon sampai dengan Penetapan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat ini tidak terlepas dari input Masyarakat”, tukasnya.
