KRANGKENG,(Fokuspantura.com),- Petani di Desa Kalianyar Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu, menjerit lantaran sawah mereka yang merupakan tanah tadah hujan, tak mendapatkan pasokan air. Para petani pun terpaksa terjun langsung ke sungai yang sudah sangat dangkal untuk membersihkan sampah kiriman dari hulu yang telah menyumbat aliran air menuju lahan persawahan mereka. Senin (14/8).
Dengan alat seadanya, petani ini menyingkirkan tanaman liar yang tumbuh dan tumpukan sampah kiriman di sepanjang aliran sungai yang menuju ke desa mereka, agar air sungai dapat mengalir ke sawah-sawah yang ada di desa mereka.
Salah satu perangkat Desa Kalianyar, Candra mengatakan, meskipun kegiatan yang sudah dilakukan petani untuk menyingkirkan sampah di sungai, hasilnya tetap saja sia-sia. Karena air sungai tidak juga sampai ke lahan persawahan milik petani desanya.
“Air nya tetap tidak sampai. Tersendat dan tersendat lagi. Habis di tengah jalan”, ucapnya.
Ia berharap, Pemerintah Daerah Indramayu melalui dinas terkait, agar lebih memperhatikan masyarakat Krangkeng terutama di bidang pertanian yakni dengan segera melakukan normalisasi sungai agar masyarakat petani Krangkeng khususnya Desa Kalianyar bisa tanam dan panen seperti desa-desa lain di luar Kecamatan Krangkeng.
“Hilirnya lebih dangkal dari pada hulunya. Bagaimana air bisa sampai ke desa kami? Cepat dinormalisasi dong jangan dibiarkan dangkal dan menjadi kebiasaan. Petani kami juga ingin merasakan dua sampai tiga kali panen seperti desa lain bukan 3x tandur tp hasilnya hanya sekali panen”, tandasnya. (Abdul Jaelani)