KUNINGAN,(Fokuspantura.com),– Belum lama dilakukan pemilihan kepada desa serentak di kabupaten Kuningan,sejumlah gugatan sengketa pilkades mulai bermunculan.Salah satunya, sengketa pilkades itu akibat sebelumnya, panitia pilkades tidak melakukan kerja terbuka dalam melakukan verifikasi terhadap calon kades. “Kami tentu tidak menerima dengan calon kades terpilih saat ini. Karena melihat ada beberapa persyaratan yang diragukan keabsahannya,”ucap Wawan, warga Desa Gereba, Kecamatan Kramatmulya saat ditemui di Gedung DPRD Kuningan. Selasa (8/8).
Wawan menceritakan, permasalahan dari hasil pemilihan kepala desa ini sudah tersampaikan kepada anggota DPRD Kuningan. Pasalnya, polemik ini menyangkut legalitas bagi sosok pemimpin untuk menjalankan roda pemerintah di tingkat desa. “Temuan kami yaitu tentang keraguan ijazah calon kades terpilih. Sebab berdasarkan data kami miliki, bahwa legalitas itu dikeluarkan oleh PKBM yang tidak disertai pengakuan atau legalisir dari pemerintah daerah atau dinas pendidikan,” katanya.
Ditempat sama, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kuningan yakni Nuzul Rachdy membenarkan adanya keluhan warga yang membawa permasalahan usai pelaksanaan pilkades kemarin. “Betul aspirasi tentang sengketa kami terima, kedepan kami akan melakukan rapat dengan sejumlah instansi pemerintah terkait. Seperti Dinas pemberdayaan masyarakat desa dan dinas lainnya,” jelas Nuzul yang akrab disapa Zul ini.
Dikatakan, hasil sengketa dari pelaksanaan pilkades serentak, telah di akomodir dan akan menjadi catatan wakil rakyat. Terlebih mengenai pelaksanaan kerja panita pilkades dan berbagai syarat – syarat lainnya. “Nanti kami akan undang dinas, terutama mengenai aspirasi yang dibawa saudara Wawan mengenai keraguan ijazah di duga ilegal ini,” katanya.
Sementara itu, kejadian mengejutkan dalam hasil pilkades serentak itu muncul di Desa Pinara, Kecamatan Ciniru. Pasalnya, incumben yakni Warno terpaksa harus menerima keputusan hasil jumlah suara dari istri yakni Lili Suaeni, yang menang suaranya itu lebih dari incumbent. Betapa tidak, Lili yang sebelumnya maju sebagai calon kades hanya ‘boneka’ malah berhasil meraup kemenangan. (Arip)