INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Pelaksanaan Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW (Rajaban)bersamaan dengan Kartini Day 2018, Tour Dangdut Vaganza Indosiar yang digelar, Sabtu(14/4/2018) nanti, disoal oleh Owner Indramayu Ethnic (IDE) Nang Sadewo, pasalnya Kabupaten Indramayu yang memiliki Visi Religius Maju Mandiri dan Sejahtera (Remaja) tak elok jika perayaan hari besar islam Isra Mi’raj dipadukan dalam satu waktu dan tempat yang sama, dimana Peringatan Isra Mi’raj dihadiri Buya Yahya dilaksanakan di Masjid Agung Indramayu sementara panggung hiburan live Indosiar digelar di Alun – Alun Indramayu.
Lewat akun medsos Nang Sadewo, Owner IDE membabi buta menyerang penyelenggara Tour Dangdut Vaganza dengan status bertubi – tubi dan ekstrem dialamatkan pada perhatian publik bahwa IDE akan menjaga budaya islam yang patut untuk diselamatkan.

“Nahhh makanya Emma Ratnawati Iskandar Tanya langsung sama Kang Asep sama Kang Freey Oxy kenapa Main Musik Bareng Sama Ngaji ? Kalau Dzikir sama Ngaji keren kan ? Kenapa Mereka tidak usul ke Bunda Anna Sophanah atau MUI supaya Pengajian malam sabtu, musik malam minggu beres kan ? Tuhhhhh itu masalahnya bukan ga ada yang ga peduli. Pa Haji Denggil Dampuawang itu orang yang Kritis dan Solutif cuma EO ini masalahnya gituuuuu,” tulis Dewo membalas postingan Denggil Dampuawang.
Namun, postingan di medsos tak urungkan penyelenggara event untuk melakukan kordinasi dengan Pemkab Indramayu dan pihak DKM Masjid Agung Indramayu dan diperolehlah sebuah kesepakatan, jika pelaksanaan dua kegiatan tersebut di dua tempat.
“Sebelumnya saya sudah kordinasi menghadap ibu Bupati tentang kegiatan live Indosiar yang bersamaan dengan peringatan rajaban,” kata Fredi penyelenggara event.
Ia memahami betul, bagaimana jika pelaksanaan event yang menjadi peluang untuk mengangkat potensi budaya daerah Indramayu ini lokasinya di pindahkan dan sudah memilih alternatif areal Sport Centre Indramayu. Namun kata Fredi, rencana pindah lokasi event batal karena pihak DKM yang difasilitasi oleh Kabag Kesra Setda Indramayu memilih pelaksanaan peringatan Isra Mi’raj mengajukan tempat Islamic Centre, kendati awalnya Bupati Indramayu menolak karena belum diresmikan, namun oleh pihak DKM memperkuat, bahwa kehadiran Buya Yahya menjadi pembuka dan pendahulu aktifitas ta’mir masjid Islamic Center Indramayu.

Disinggung adanya lantaran kritik dari pegiat pariwisata Nang Sadewo yang terus mengkritik lewat medsos, ia menilai sebuah hal yang wajar jika terjadi perbedaan pendapat, namun pada prinsipnya apa yang dilakukan oleh semua pihak adalah untuk nama baik Indramayu. Ia meyakini, jika sebuah perjuangan untuk Indramayu meski ada kerikil tajam, sekalipun dalam hal kebaikan apalagi bentuk kegiatan yang diluar norma agama serta budaya.

“Nggih sampun positif teng Islamic Centre (Ya sudah positif di Islamic Centre),” tuturnya dalam pesan WhatsApp ketika dikonfirmasi.