INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Puluhan nelayan KPL Sri Mina Sari Glayem, Desa Juntinyuat Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu, mengikuti pelatihan penggunaan alat tangkap pengganti cantrang yang akan dilarang mulai akhir tahun 2017.
Kegiatan yang diadakan Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN) didukung oleh Pertamina Hulu Energy (PHE) Abar dan Anggursi ini dilaksanakan selama dua hari dengan memilih alat tangkap ramah lingkungan gillnet milenium sebagai alat latihannya.
Kepala dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Ir. Abdur Rosyid Hakim berharap agar peserta pelatihan dapat memanfaatkan pengetahuan dan menyimak dengan baik apa yang diajarkan pemateri, sehingga pada waktunya masyarakat nelayan sudah siap saat aturan pemerintah diberlakukan kembali.
“Kalau alat tangkapnya gillnet milenium, mungkin tidak terlalu asing bagi nelayan Glayem. Karena sebagian nelayan sudah menggunakan alat tangkap tersebut”. Ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum MPN, Ono Surono mengatakan, alat tangkap pengganti untuk Indramayu hanya 300 alat tangkap dari total 1700 lebih nelayan yang alat tangkapnya berbenturan dengan peraturan pemerintah. Bahkan 300 alat pengganti tersebut baru akan direalisasikan. jumlah tersebut sangat mengkhawatirkan terjadinya konflik. Pasalnya nelayan di glayem saja cuma dapat 30 alat pengganti dari 58 nelayan yang ada.
“Kami harap realisasi alat tangkap pengganti bisa berjalan dengan baik nantinya.”.
Ia menambahkan, nelayan kecil harus banyak mengadopsi teknologi penangkapan yang pendekatannya melalui 3 hal. Yakni alat murah,produktif dan tentunya tidak merusak lingkungan.(Jaelani)