INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Calon Bupati dan Wakil Bupati Indramayu, Nina Agustina Dai Bachtiar dan Lucky Hakim, berkomitmen untuk membawa perubahan Indramayu lebih baik untuk lima tahun mendatang.
Melalui momentum Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2020 ini, keduanya memiliki harapan besar dalam mewujudkan Indramayu Bermartabat melalui Sapta Nata Mulia Jaya yang menjadi tolok ukur dalam mewujudkan Indramayu Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur dan Hebat (Bermartabat).
“Hari Kesaktian Pancasila yang di peringati setiap tanggal 1 Oktober, adalah momentum penting, Pancasila bukan hanya sebagai simbol lambang negara, tetapi bagian dari ruh pengamalan nyata melalui lima sila dan 33 butir – butir yang harus diimplementasikan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Indramayu,” kata Cabup Nina Agustina Dai Bachtiar dalam pernyataan dihadapan media, Kamis,(1/9/2020).
Sapta Nata Mulia Jaya, merupakan pondasi dasar bagian dari ruh Pancasila yang diperingati hari ini. Oleh karenanya, perwujudan dari Visi tersebut, pihaknya akan berjuang bersama seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan yang adil dan merata serta keadilan yang berkemanusiaan melalui program-program sentuhan nyata baik bidang pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat yang muaranya pada peningkatan sumberdaya manusia unggul dan mandiri, mampu menciptakan lapangan pekerjaan dibarengi dengan laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat.
“Kami mendampakan kehidupan masyarakat Indramayu yang sejahtera, tentunya dimulai dari pemerintahan yang bersih,” tuturnya.
Pemerintahan yang bersih, menurut Nina, dimulai dari leader sosok Bupati dan Wakil Bupati yang mengerti kondisi masyarakat, bagaimana tidak, APBD Indramayu sebesar Rp3,2 triliun belum memberikan gambaran positif dalam mewujudkan good and government. Proses open biding pejabat eselon II harus dihindari adanya transaksional sebagai kunci peningkatan SDM aparatur yang bersih. Prosentase pemenuhan anggaran SKPD yang mampu mendongkar Indek Pembangunan Manusia (IPM)harus disesuaikan dengan ketentuan aturan, bukan APBD dijadikan sebagai alat politik yang masuk kesemua lini, guna mendramatisir kepentingan rakyat.
“Misalnya Dinas Pendidikan Indramayu, saya dengar hanya Rp12 miliar riil yang diterima dari 1,1 triliun, apakah sudah memenuhi ketentuan UU Sisdiknas 20 persen anggaran APBD, ini jadi masalah Indramayu selama ini,” tuturnya.
Ia berkomitmen, melalui momentum 1 Oktober ini, pemerintahan Indramayu lima tahun mendatang harus Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur dan Hebat(Bermartabat), melalui rasionalisasi penempatan anggaran yang relevan, terukur, tepat sasaran, transparan, akuntabel serta memenuhi kebutuhan kepentingan secara umum bagi kesejahteraan seluruh masyarakat Indramayu.
Sementara itu, Calon Wakil Bupati, Lucky Hakim, mengatakan, kesenjangan sosial yang terjadi saat ini harus segera dihentikan secara bersama – sama. Melalui kesadaran kolektif dalam mewujudkan kepemimpinan yang bersih, Paslon Nina – Lucky adalah satu satunya Paslon yang memiliki komitmen kearah itu. Kondisi itu diketahui setalah melakukan kunjungan lapangan ke beberapa Kecamatan, dimana ia banyak menjumpai warga masyarakat yang butuh sentuhan pemerintah daerah.
Oleh karenanya, momentum Hari Kesaktian Pancasila, menjadi penting sebagai refleksi para pemimpin daerah untuk menggairahkan semangat gotong royong, partisipatif dan mengerti hajat hidup masyarakat, sebagai bagian dari semangat Pancasila yang sesungguhnya.
“Keadilan, Kemanusiaan dan gotong royong harus dapat di implementasikan agar bisa mewujudkan pemerintahan yang bersih, terutama melawan praktek koruptif,” tuturnya.
