INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Kehadiran jenazah korban perahu terbalik warga Desa Sukahaji Blok Film Lama Rt 001/004, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, menyedot perhatian publik, pasalnya kondisi jenazah tersebut hanya dapat dishalati didalam mobil ambulan, membuat keluarga korban histeris dan Isak tangis.
Pantauan Fokuspantura.com, suasana haru saat mobil jenazah tiba dikediaman keluarga korban isak tangis pecah ketika jasad diturunkan keliang lahat untuk disemayamkan, disaksikan ratusan pelayat yang terdiri dari keluarga almarhum dan juga warga dari lingkungan setempat, Minggu,13 Februari 2022.
Seperti diketahui, pencarian korban perahu terbalik yang memasuki hari ke empat membuahkan hasil. Dalam proses pencarian korban yang melibatkan tim gabungan dari Ditpolairud Polda Jabar, Satpolair Polres Indramayu TNI AL, Tagana, BPBD dan Basarnas Cirebon. Apandi (38 tahun), sebelumnya hilang saat perahu yang ditumpangi bersama kedua rekan nelayan lain, papan bawah perahu jebol kemudian terbalik tenggelam dihantam ombak besar, saat menjaring ikan diperairan laut Eretan, Kamis (10/02)2022), sekitar pukul 10.30 WIB siang, kedua rekan nelayan yakni orang tuanya sendiri, Juwanda dan rekannya, Juwanto, berhasil diselamatkan oleh nelayan perahu cumi yang pada saat itu kebetulan berada diperairan yang sama, sedang berhenti dan labuh jangkar.
Pada proses pencarian selanjutnya, Minggu (13/2/2022) siang, jasad Apandi, ditemukan oleh warga yang hendak mencari kerang di perairan Cantigi, Kabupaten Indramayu sekitar pukul 11: 00 WIB . Selanjutnya dilaporkan ke tim Basarnas.
Mendapati informasi dari warga perihal penemuan mayat tim SAR langgsung bergegas meluncur kelokaasi kejadian lalu mengevakuasi, kemudian jasad dibawah ke RS Bhayangkara Losarang, Indramayu guna dilakukan identifikasi korban lanjutan
Setelah selesai proses identifikasi di RS Bhayangkara Losarang, jasad kemudian dibawah kekediaman keluarga korban Desa Sukahaji Blok film lama Rt 001/004, Kecamatan Patrol, setibanya mobil ambulan pembawa jenazah, Apandi, langsung disholatkan oleh warga setempat, dimana jenazah korban tetap berada di dalam mobil Ambulan atas permintaan keluarga, untuk selanjutnya, jenazah dibawah ke tempat peristirahatan terahir yakni di pemakaman TPU Desa Bugel.
“Atas permintaan keluarga, jenazah tidak diturunkan Dari ambulance untuk dishalatkan, dengan pertimbangan sudah berjalan empat hari diperkirakan almarhum meninggal dan Minta segera dikebumikan,” ujar Kaur Kesra Desa Sukahaji, Muhaemin, dikediaman korban.
