INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Ketua DPC PKB Indramayu, Mohamad Solihin menemukan sinyal kuat sosok Ketua DPRD Indramayu, H.Taufik Hidayat bakal diusulkan oleh tiga partai pengusung sebagai salah satu kandidat Calon Wakil Bupati Indramayu menggantikan H.Supendi yang sebentar lagi bakal dilantik. Adanya sinyal itu terbukti Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) Wakil Bupati Indramayu di motori oleh Ketua Fraksi Golkar H.Syaefudin.
“Kami meragukan soliditas partai pengusung PKS, Gerindra dan Demokrat pada momentum pemilihan Panlih kemarin, dimana posisi ketiga Parpol tersebut ada yang absen, ini ada apa?,”tutur Solihin kemarin.
Jika pada saat itu, seluruh anggota partai pengusung solid, maka kesempatan bagi parpol koalisi mempunyai porsi tawar bahkan bisa memecah suara voting paket Syaefudin – Ruswa dan mengarah kepada paket Sirojudin sebagai ketua Panlih. Namun dalam proses yang cukup demokratis itu, sangat disayangkan ada yang tidak hadir karena berada diluar kota.
Menurutnya, jika dinamika politik ini akan terus dibangun seperti ini, maka posisi tiga parpol sebagai bidak pengusung Calon Wakil Bupati sudah bisa dinilai oleh publik, sehingga figur Taufik Hidayat diyakini semakin mudah untuk masuk pada bursa usulan figur yang bakal masuk ke Panlih dan dipilih oleh seluruh anggota DPRD Indramayu.
“Saya meyakini, pak Taufik bakal lolos dan masuk pada daftar Panlih dengan hasil pemilihan Panlih kemarin,” ujarnya.
Yang patut juga dipikirkan, ketika Ketua DPRD Indramayu resmi ditetapkan sebagai salah satu kandidat, maka secara aturan H.Taufik Hidayat harus mundur dari Jabatan Ketua DPRD maupun Anggota DPRD Indramayu. Maka akan terjadi kekosongan pimpinan.
“Situasi ini juga harus dipikirkan secara matang, bukan hanya memikirkan posisi eksekutif di tubuh legislatif juga penting untuk diantisipasi sebagai bagian dari terlaksananya sistem pemerintahan yang baik,” tandas Politisi Dapil 4 ini.
Sementara itu, Anggota Fraksi Gerindra Demokrat, Sandi Jaya Pasa mengungkapkan, ketidakhadiran pada proses pelaksanaan Panlih kemarin tanpa unsur kesengajaan, mengingat dirinya masih berada diluar kota sehingga tak bisa hadir mengikuti jalannya proses pemilihan.
Disinggung apakah keberadaan dirinya di luar kota karena sudah didesain sejak awal bahkan mengarah pada dugaan penkondisian agar suara tiga partai pengusung lemah.
“Ngak, saya benar-benar masih dijalan dan ada agenda itu tidak bisa menyesuaikan sehingga ga bisa datang,”tuturnya sangkal saat dikonfirmasi.
Terpisah, Ketua DPC PDI Perjuangan, H.Ruslandi mengungkapkan, menurut UU 22 /2014 tentang Pemda dan Perppu no 1 /2014 tentang Pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur dan Bupati /Wakil Bupati serta Walikota/Wawali, sudah cukup jelas jika kandidat diusulkan oleh partai pengusung dan siapapun bisa dicalonkan Bupati atau Wakil Bupati asalkan diusulkan oleh tiga partai pengusung tersebut.
“Sementara sari PKS muncul nama pengusaha kapal yaitu H. Suwarto yang juga mantan anggota DPRD dari PKS,” katanya.
Artinya, siapapun nanti yang akan diusulkan baik itu H.Taufik Hidayat atau H.Kasan Basari atau mungkin H. Suwarto bahkan ada figur lain, yang berhak mengusulkan tiga partai pengusung yakni PKS, Gerindra dan Demokrat.
Seperti diketahui, ketiga Parpol Pengusung Paslon Andi saat ini, masing-masing memiliki figur kader partai yang bakal diusulkan untuk diusung sebagai kandidat calon dan harus masuk pada Panlih, namun dinamika politik lokal berpengaruh pada konstelasi politik nasional bersamaan dengan pertarungan Pilpres 17April 2019 nanti, mengingat ketiga Parpol Pengusung Andi merupakan Parpol pendukung Capres dan Cawapres Prabowo – Sandi sangat berdampak pada kondisi lokal hingga berbagai manuver politik diluar parpol pengusung Paslon Andi yang merupakan pendukung Capres Jokowi Ma’ruf Amin tak mau kehilangan momentum dalam menyikapi perkembangan konstelasi politik daerah.
“Nampaknya agak seru juga nih dinamika politik daerah jika dikaitkan dengan politik nasional, karena menyangkut suksesi Pilpres dan Pileg,” tutur Fuzail Ayad Syabana pemerhati politik Indramayu.