INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Pelaksanaan pembangunan embung Desa Kedungwungu Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu, sumber dana hibah dari Kementerian Desa (Kemendes) tahun 2017 sebesar 300 juta rupiah, diduga dimanfaatkan oleh Pemdes setempat untuk mencari keuntungan.

Pantauan Fokuspantura.com dilapangan, proyek pembangunan yang pelaksanaannya digarap langsung oleh Pemerintah Desa Kedungwungu itu, berada diatas tanah bengkok desa, seluas 40mx30m, bahkan saat ini tanah hasil kerukannya diperjualbelikan oleh oknum pekerja pelaksana proyek kepada masyarakat.

Tampak sejumlah kendaraan dumtruk, mondar mandir di lokasi pekejaan proyek untuk mengangkut tanah hasil kerukannya dan dikirim ke masyarakat yang sudah melakukan pemesanan tanah tersebut.

Salah satu pembeli tanah proyek embung, Casita mengaku tanah dari hasil proyek embung itu lebih bagus dari tanah sawah lainnya. Karena tanah tersebut merupakan tanah pasir. Sehingga untuk mengurug rumah barunya, sangat cocok dengan tanah tersebut.

“Tiga truk dulu. Kalau tetangga sebelah mah banyak sudah dikirimi 10 truk. Harganya tidak tahu, tanya saja ke sopir truknya. Kalau harganya lima puluh ribu tiap truk, tidak mungkin. Kalau memang harga segitu, saya nambah lagi. Yang jelas gak dapat harga segitu, mungkin seratus ribu lebih tergantung jarak tempuhnya”, ucapnya.

Sementara itu Kuwu Kedungwungu, Ahmad Fuadi saat dikonfirmasi mengaku tanah proyek embung yang digarap tersebut dibuang ke pembeli dengan harga 100 ribu rupiah per truknya.

“Di jual 100 ribu rupiah. Boleh saja dijual kan tanah sendiri,” ucapnya.