SUBANG,(Fokuspantura.com),– Ratusan pedagang Pasar tradisional Subang, Senin pagi (17/7/2017) mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Subang. Jawa Barat. Kedatangan ratusan pedagang tersebut mengadukan nasib mereka yang kehilangan konsumen.

“Kita selama berdagang dipasar tradisional yang berlokasi di belakang terminal Subang,  para pedagang terus terusan merugi,” ujar Heti (34) salah seorang pedagang.

Menurut Heti, sepinya pembeli dikarenakan lokasi pasar tradisional Subang tidak strategis, bebeda dengan saat berdagang dipasar panjang.

“Kalau dipasar Panjang, sehari kita bisa mendapat 1 juta karena ramai pembeli, namun selama kami dipindahkan dari pasar tersebut ke pasar tradisonal ini, kami hanya mengantongi Rp.200 ribu perharinya,” kata Heti saat berdialog dengan anggota DPRD Subang.

Lebih lanjut Heti mengatakan, dengan kondisi sepinya pembeli, pendapatan kami juga ikut menurun.

“Jelas kami para pedagang tekor besar dan bisa gulung tikar kalau terus berjualan disini,” tandasnya.

Maka dari itu, kita datang ke wakil rakyat ini, untuk meminta solusi dan mendesak Bupati agar konsisten dengan kebijakannya yang merelokasi kami dari pasar Panjang ke pasar tradisonal.

“Kami menilai kebijakan Bupati Hj. Imas Aryumningsih sangat merugikan kami, para pedagang,” tegasnya.

Sementara Ketua DPRD Subag, Beni Rudiono berjanji membantu mencarikan solusi untuk ratusan pedagang yang saat ini terpuruk penghasilannya pasca direlokasi dari Pasar Panjang.

“Kita akan bicarakan lagi dengan Bupati, untuk mencari solusi terbaik agar ratusan pedagang ini bisa berjualan dan tak merugi,” katanya.

Aksi pedagang ini mendapat pengawalan dari aparat kepolisian, dengan membawa kertas berisi tuntutan, pedagang minta keadilan. (Ahya Nurdin)