INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Puluhan warga Desa Bugel Kecamatan Patrol, mendatangi kantor desa setempat, Selasa, 18 Januari 2022.
Kedatangan warga secara mendadak dengan disertai unjuk rasa (unras) itu, mendesak Kuwu (Kepala Desa – red) Bugel, Kusnadi, agar segera mengambil sikap tegas guna memberhentikan perangkat desa lama, yang sudah menjabat sejak periode Kepala Desa sebelumnya.
Menyikapi kondisi tersebut, Kuwu bersama jajaran Muspika Patrol, menggelar diskusi bersama sejumlah warga selaku perwakilan peserta unras, di aula Kantor Desa Bugel. Kendati belum ada kepastian atas permohonan yang diajukan, warga membubarkan diri dan menyatakan satu pekan kedepan akan melakukan aksi kembali dengan jumlah warga lebih banyak lagi.
Kuwu Bugel, Kusnadi, ketika ditemui di ruang kerjanya, mengatakan, permasalahan yang terjadi saat ini merupakan bentuk keinginan masyarakat yang sudah memuncak karena biasanya hanya ngobrol baik dengan Kuwu maupun pamong baru, bahwa untuk memberhentikan pamong lama ada mekanismenya, seperti yang sudah dilakukan sebelumnya memberhentikan pamong lama namun hal itu menjadi masalah dan pihak DPMD dan Camat meminta agar mencabut surat pemberhentian pamong karena memberhentikan pamong tanpa alasan adalah menyalahi aturan, sehingga dijalankan mekanisme dengan mengeluarkan surat peringatan (SP) baik SP.1, SP.2 bagi yang melakukan pelanggaran disiplin, meski pada umumnya setiap ganti Kuwu maka ganti pula pamongnya.
Dikatakannya pula, komunikasi dengan pamong lama sudah dilakukan namun begitu sepertinya belum ada kelegowoan dari para pamong lama untuk mengundurkan diridiri dan berkaitan dengan tuntutan warga, dirinya diberi kelonggaran selama 7 hari kedepan.
“Intinya hari ini puncak kekesalan masyarakat sehingga berbondong – bondong datang ke Kantor Desa guna mendesak pemberhentian pamong lama dan itu murni keinginan warga, untuk itu kami akan melakukan koordinasi dengan Camat dan juga DPMD,” ujarnya.
Salah satu peserta aksi, Rakiwan, mengatakan, saat ini di Kantor Desa terdapat dua grup pamong yaitu pamong lama dan pamong baru, sehingga pelayanan menjadi terganggu, untuk itu pihaknya mendesak Kuwu agar segera memberhentikan pamong lama dan menggantikannya dengan pamong baru agar di Desa Bugel ada perubahan dan kemajuan.
“Intinya kami minta pamong lama diberhentikan sesuai janji politik Kuwu saat pencalonan,” ungkapnya.
Terpisah, Sekdes Bugel, Cargi, mengatakan, belum ada komunikasi khusus antara Kuwu dan Pamong lama, karena Kuwu masih belandaskan pada fakta integritas pada saat pencalonan yakni dalam kurun waktu tiga bulan tidak melakukan pergantian Pamong Desa, sehingga setelah itu Kuwu meminta Pamong Desa untuk berhenti, akan tetapi undang – undang tidak berkata demikian dan selaku Pamong Desa yang tergabung dalam organisasi PPDI Kabupaten Indramayu, harus menjalankan undang – undang tersebut, dimana Pamong Desa tidak dapat berhenti atau mengundurkan diri apabila tidak ada kendala yang serius atau usia belum mencapai 60 tahun.
Cargi juga mengatakan, pada beberapa waktu lalu difasilitasi Camat Patrol dipertemukan dengan Kuwu, namun Kuwu menghendaki agar Pamong mengundurkan diri, hal itu dimungkinkan adanya kontrak politik antara Kuwu dengan para pendukungnya. Dan pada saat itu pula disampaikan kembali kepada Kuwu bahwa Pamong memiliki organisasi PPDI akan tetap mengikuti aturan perundang-undangan sebagaiman komitmen organisasi.
“Mengundurkan diri adalah hak perogratif individu dan pada saat ini kami belum bisa melakukan itu, namun begitu kami bersedia memberikan bimbingan kepada para calon pamong sehingga jika dikemudian hari kami mengundurkan diri, pamong yang baru sudah benar-benar siap menggantikan kami untuk melakukan pelayanan sesuai posisinya masing-masing,” terangnya.
