HAURGEULIS,(Fokuspantura),- Pintu Perlintasan Kereta Api di Desa Haurgeulis , Kecamatan Haurgeulis tanpa pengamanan menelan korban. Kali ini pengendara sepeda motor Lukas Amdani Soetanto (73) warga Blok Cipancuh Utara Rt/Rw : 26/12 Desa Cipancuh, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu meregang nyawa usai benturan keras tertabrak KA Sawung galing KA 121 dari arah timur jurusan Surabaya – Jakarta, Sabtu (22/12/2018) kemarin.
Informasi yang diperoleh di tempat kejadian perkara, pintu lintasan KA Haurgeulis KM 138+2,33 Desa/Kec. Haurgeulis Kabupaten Indramayu, tanpa penjagaan Security, melintas kereta api Sawung galing KA 121 dari arah timur jurusan Surabaya – Jakarta dengan Masinis T, Asisten Masinis S, akan tetapi di pintu perlintasan KA ada salah satu pengendara sepeda motor dari arah selatan ke utara yang menerobos pintu lintasan KA dari samping timur yang tanpa palang pintu, bersamaan dengan melintasnya KA pengendara sepeda motor tertabrak hingga terseret ke arah barat kurang lebih 15 meter dan mengakibatkan pengendara tersebut meninggal dunia ditempat kejadian.
“Data identitas korban dan barang bukti sepeda motor Yamaha Mio-Z No. Pol : E-4773-TY, sudah diamankan polisi,” ungkap Anggota Reskrim Polsek Haurgeulis, Aiptu Tobii kepada awak media.
Langkah-langkah yang diambil oleh pihak Polsek Haurgeulis adalah sebagai berikut.
menerima laporan, mendatangi TKP, membawa korban pengendara sepeda motor tersebut ke Puskesmas Haurgeulis dan dilanjutkan dengan pemeriksaan visum luar oleh Tim medis Puskesmas serta mencatat data pendukung sebagai dokumentasi.
“Korban selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga dan disemayamkan di Rumah Duka,”tuturnya.
Terpisah, Ketua RT 06 Desa Mekarjati, Waidah, berharap kepada kepala stasiun Haurgeulis agar perintahkan segera menyiapkan petugas pengamanan di pintu perlintasan yang saat ini tidak ada penjagaan, sehingga dengan adanya penjagaan ada sikap tegas terhadap pengguna jalan yang melakukan pelanggaran.
“Kami tidak ingin ada kejadian seperti ini lagi pa, kalau ada penjaga dipintu perlintasan kereta api kami rasa masyarakatpun takut untuk melintas,” ucap Waidah.