INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),– Keberadaan Masjid Bondan Blok Sapu Angin RT 03 RW 02 Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, merupakan aset cagar budaya religi Kabupaten Indramayu yang masih bertahan hingga sekarang. Kondisi Masjid tertua peninggalan sejarah yang berumur ratusan tahun ini dikenal masyarakat Masjid Darusajadin menjadi alternatif bagi umat muslim di berbagai daerah beritikaf pada saat Bulan Ramadan.
Masjid Kuno tertua di Indramayu ini, salah satu masjid tertua di daerah pulau Jawa yang memiliki peninggalan bukti sejarah seperti bale-bale, serta memiliki bentuk bangunan yang unik dengan bujur sangkar dan serambi yang berbentuk panggung, di mana dinding selatan dan utara memiliki 6 jendela yang tanpa daun jendela.
Keterangan yang berhasil diperoleh, Masjid tersebut dibangun dalam waktu tiga hari tiga malam dengan ukuran 7×8,5 meter yang letaknya di dekat sungai Cimanuk dan bedugnya dikerjakan keesokan harinya oleh Syekh Datuk Khafi dari kayu Sidaguri. Masjid ini didirikan berdasarkan hasil musyawarah antara Syekh Datuk Khafi dengan masyarakat desa Bondan.
Masjid ini didirikan pada tahun 1414 H atau orang sekitar memanggilnya buyut sapu angin, sedangkan di dalam masjid memiliki 16 tiang, dan 4 tiang diantaranya sebagai saka guru yang berdiri di atas tumpukan batu, dengan ketinggian yang tidak sama. Sedangkan di bagian atas masjid, beratapkan tumpang satu, dan memiliki mamolo pada puncak atapnya. Bangunan masjid dibagi menjadi 3 bagian, yaitu tempat wudhu dan bale, serambi dan 2 buah kentongan, serta bagian perluasan Masjid. Dan hingga kini, mamolo, tiang penyangga, pintu, dan sejumlah bagian lainnya masih asli.
Masjid kuno tertua di Kabupaten Indramayu ini, hingga kini, masih ramai dikunjungi oleh sebagian warga, baik dari dalam daerah maupun di luar daerah yang berdatangan beribadah di masjid tertua ini, terutama ketika bulan ramadan.
Menurut Abdul Wahid (63) yang merupakan tokoh agama warga setempat mengatakan, Masjid di desa bondan ini, merupakan masjid tertua di Kabupaten Indramayu, bahkan konon katanya se-daerah Jawa. Masjid ini kurang lebih berumur 600 tahunan. Hingga sekarang selalu ramai, karena terus dikunjungi oleh warga, terutama pada bulan ramadan.
“Pada bulan ramadan, biasanya para warga menggelar kegiatan istighotsah, jam’iyah, dan aktivitas keagamaan lainnya. Yang berasal dari dalam daerah dan luar daerah, bahkan banyak juga yang beritikaf dimasjid tersebut.” ujarnya
Selain masjid tertua, lanjutnya, Desa Bondan juga merupakan sebuah tempat yang dikenal sebagi kawasan pesantren atau tempat belajarnya para santri mengaji ilmu agama. Santri yang datangpun dari berbagai daerah di Indonesia.(Ihsan)
