Fokus NewsFokus PanturaLahan PG Rajawali II Indramayu Terus Dikuasai Massa

Lahan PG Rajawali II Indramayu Terus Dikuasai Massa

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Situasi lahan tebu milik PG Rajawali II wilayah Indramayu, Majalengka, Jawa Barat belakang ini terus menjadi perhatian publik, pasalnya Puluhan massa petani yang tergabung LSM Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-Kamis)selama tiga pekan ini, terus berusaha untuk menguasai lahan bahkan mengganggu aktifitas Pabrik Gula (PG) Jatitujuh di lahan HGU tebu. Mereka menduduki kebun dan menghentikan dengan paksa setiap aktifitas operasional on farm pabrik gula yang dikelola oleh PT PG Rajawali II, salah satu anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).

General Manager PG Jatitujuh Adang Sukendar Djuanda, mengatakan situasi di wilayah Kabupaten Indramayu untuk kesekian kalinya sekelompok warga yang diduga anggota LSM F-Kamis menghentikan setiap aktifitas PG mulai dari kegiatan tanam, pemeliharaan tebu sampai proses pasca panen tebu (harvester). Hal tersebut dapat berakibat fatal karena mengganggu proses giling tebu dan mengancam keselamatan para pekerja.

Selain itu, massa juga melakukan berbagai tindakan melawan hukum dengan menyerobot dan mengambil alih sebagian lahan HGU PG Jatitujuh yang merupakan aset milik Negara.

“Mereka menguasai sebagain areal HGU PG Jatitujuh dengan melakukan pematokan dan mengklaim tanah tersebut milik mereka. Tidak hanya itu, mereka melakukan perusakan tanaman tebu, sarana pompa air, dan gubuk kebun tempat istirahat para karyawan PG yang notabene merupakan warga sekitar perkebunan itu sendiri,” ujarnya dalam pesan whatsapp yang diterima Fokuspantura.com, Selasa(12/9/2017).

Adang menuturkan, dalam aksinya oknum massa tersebut selalu membawa senjata tajam, bahkan tidak segan-segan mengancam setiap orang yang menghalangi kegiatan mereka di lapangan. Pihak PG sendiri tidak tinggal diam dalam menyikapi aksi tersebut, saat ini, manajemen sudah melakukan langkah hukum dengan melaporkan tindak pidana tersebut ke Polres Indramayu.

“Kami sudah membuat permohonan tertulis kepada Kapolres Indramayu dan Kapolda Jawa Barat untuk meminta perlindungan dari gangguan eksternal yang bisa menghambat aktivitas pabrik, terlebih saat ini kami tengah menggenjot produktivitas gula PG Jatitujuh dalam rangka mendukung program pemerintah guna menwujudkan swasembada gula nasional sesui dengan nawacita Presiden Joko Widodo,” ujar Adang.

Ia menambahkan, sebagai upaya pencegahan telah dilakukan kerjasama dengan Brimob untuk menjaga keamanan areal, serta berkoordinasi dengan Muspika, Kapolres, Dandim, dan Pemerintah Kabupaten setempat.

Wakil Ketua F-Kamis, Edi Sugianto membenarkan situasi dilahan PG Rajawali II wilayah Kabupaten Indramayu yang saat ini situasinya sedang menghangat. Aktifitas pematokan lahan dibenarkan sebagai bentuk kekesalan petani atas sikap PG Rajawali, Pemerintah dan beberapa pihak yang belum memperhatikan aspirasi masyarakat.

Menurutnya, status lahan HGU yang sedang dalam proses hukum sebagai dasar dirinya berserta masyarakat petani untuk terus menguasai lahan PG Rajawali tersebut. Jika status hukum sudah jelas di pengelolaan lahan HGU menjadi kewenangan managemen, maka pihaknya tidak mungkin akan melakukan perlawanan.

“Hingga saat ini belum ada titik temu, kami sudah mengadu ke dewan, Bupati, Kapolres dan Dandim Indramayu, agar masalah ini segera diselesaikan, tapi belum ada titik temu,”ujarnya.

Pihaknya bersama pengurus F-Kamis sudah dijanjikan oleh Pemkab Indramayu akan dibentuk Tim Penyelesaian Konflik lahan PG Rajawali II. Namun hingga saat ini sudah hampir setahun lebih belum ada realisasi atas langkah Tim untuk menyesaikan masalah tersebut.

“Kemarin juga Kasat Intel Polres sudah menyanpaikan informasi bahwa kami akan diundang untuk negosiasi, tapi tak kunjung direalisasukan,” tutur Edi.

Sementara itu, Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajarudin saat dikonfirmasi Fokuspantura, Selasa(12/12/2017) mengatakan pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan Pemkab Indramayu untuk menindak lanjuti kondisi dan situasi yang saat ini terjadi di lahan PG Rajawali II Indramayu atas langkah dan upaya F-Kamis dilapangan.

Ia mendorong Bupati Indramayu agar dapat memfasilitasi negosiasi dengan semua pihak atas kondisi yang selama ini terjadi dilapangan.

“Saya sudah dorong ke Bupati untuk bentuk tim penyelesaian konflik. Permasalahan ini tidak akan selesai kalau hanya mengedepankan penegakkan hukum.”ungkapnya.

Ia mengaku, akan menindak lanjuti segera mungkin dengan menyusun jadwal kegiatan penyelesaian konfliknya, antara pihak PG Rajawali, F-Kamis dan Tim Penyelesaian Konflik.

Sebagaimana diketahui, PT PG Rajawali II Unit PG Jatitujuh merupakan anak perusahaan PT RNI (Persero) yang terletak di Desa Sumber Kecamatan Jatitujuh Majalengka. Areal lahan HGU dan Tebu Rakyat (TR) PG Jatitujuh berada di wilayah Kabupaten Indramayu, Majalengka dan Sumedang. Sasaran internal PG Jatitujuh dalam giling 2017 ini adalah mencapai rendemen 8%. Total penyerapan tenaga kerja yang terlibat dalam Tebang-Giling PG Jatitujuh ini mencapai lebih dari 11.000 orang dengan perputaran uang mencapai lebih dari Rp 112 miliar.

ads

Baca Juga
Related

Dongkrak PAD, Bupati Nina Agustina Terapkan E-Retribusi

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com), - Digitalisasi dalam proses transaksi di Pemerintahan...

Darurat Narkoba 50 Orang Per Hari Melayang

BREBES,(Fokuspantura.com),- Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Narkotika Kabupaten (BNK)...

Hari ini, KPU Indramayu Gelar Pleno Penetapan Kursi Dewan

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indramayu, menggelar sidang...

Jelang Akhir Masa Jabatan, Kuwu Kedungwungu Pamitan

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Kepala Desa Kedungwungu, Ahmad Fuadi berpamitan dengan masyarakatnya...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu