Oleh : H. Juendi Saleh *)
Saya terus terang gagal paham. Sebagai kader NU sungguh sangat kecewa dengan para pengurus PCNU Indramayu. Harlah NU ke 94 yang diselenggarakan oleh PCNU Indramayu kemarin, Senin ,(3/2/2020), dijadikan panggung politik untuk deklarasi pencalonan, Ketua PCNU Indramayu, Juhadi Muhamad untuk maju sebagai calon bupati Indramayu periode 2020 2025.
Bagi saya yang cukup mengerti persoalan politik tidak ada masalah dan adalah hak politik H Juhadi Muhamad sebagai warga negara untuk maju sebagai calon bupati Indramayu. Tapi menjadikan NU terang terangan sebagai alat kepentingan politiknya sangat melanggar khittah NU sebagai ormas keagamaan dan kemasyarakatan, bukan sebagai organisasi politik. Kalau pengurusnya saja tidak taat pada AD/ART-nya, jangan berharap warga nahdiyin taat pada pengurusnya. Akan rusak martabat NU jika hanya sibuk digunakan pengurusnya untuk kepentingan politiknya, bukan kepentingan warga nahdiyiiin.
Seharusnya harlah NU ke 94 ini dijadikan.momentum introspeksi diri bagi pengurus PCNU Indramayu. Apakah berkhidmat utk kepentingan warga nahdiyin atau hanya untuk kepentingan hasrat politiknya. Terlalu mahal harganya kalau sekedar NU dijadikan alat kepentingan politik. Warga nahdiyin mengharapkan PCNU lebih banyak berkhidmat untuk membantu pengembangan ekonomi kecil dan taraf pendidikan mereka.
Point point Maklumat yang dibacakan dalam forum acara Harlah NU ke-94 di PCNU Indramayu sebenarnya sangat baik untuk mengingatkan pemerintah akan maraknya korupsi di tubuh birokrasi, rendahnya IPM masyarakat indramayju, banyaknya pengangguran dan lain lain. Tapi aneh, saya gagal paham dengan acara harlah NU tersebut yang diisi deklarasi dukungan bagi H Juhadi Muhamad, ketua PCNU indramayu untuk maju sebagai calon buoati Indramayu
Harus dingat amanat bagi pengurus PCNU bukan untuk menjadikan ketuanya sebagai calon bupati Indramayu. Amanat NU adalah NU wajib berkhidmat mengurus persoalan pendidikan dan taraf hidup ekonomi warga nahdiyin.
Mudah mudahan menjadi pelajaran pahit yang tak diulang lagi untuk ke depan. Sungguh malu sebagai warga NU saya membaca olok olok pihak lain tentang NU yang menyebar luas di media sosial. Saya memahami kemarahan mereka karena pengurus PCNU Indramayu tidak amanah untuk mengurus NU malah dijadikan alat kepentingan politiknya secara vulgar di tempat acara yang seharusnya terhomat bagi acara harlah NU ke 94.
Semoga mereka menyadari kesalahannya dan diampuni kekhilafannya. Amiiin.
Penulis adalah : Ketua Yayasan An-Nadhir Lembaga Pendidikan SMP & SMK Nahdlatul Ulama (NU) Losarang Indramayu.
