INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Demokrat Kabupaten Indramayu di Daerah Pemilihan 4 yang meliputi Kecamatan Losarang, Kecamatan Terisi, Kecamatan Cikedung, dan Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu Jawa Barat bakal melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi ( MK ).
Gugatan caleg Demokrat ke MK dikarenakan mempermasalahkan perolehan suara perebutan kursi parlemen yang terpaut hanya puluhan dengan caleg dari partai lain.
“Dengan insiden ini kami tidak akan tinggal diam, semua bukti fisik yang didapat dari masing masing TPS sudah kami kumpulkan dan sudah kami persiapkan untuk bahan laporan ke MK, ” Ujar Wakil Ketua Demokrat Indramayu Haris Sholihin, Kamis 29 Februari 2024.
Usai menghadiri Rapat Pleno Rekapitulasi dan Penetapan yang berlangsung di kantor KPUD Indramayu sejak tanggal 25 hingga tanggal 29 Februari 2024, Haris Sholihin menegaskan pihaknya menolak menandatangani Berita Acara (BA) atau hasil putusan rapat rekapitulasi dan penetapan di KPUD khususnya Dapil 4.
Haris menjelaskan, bahwa pihaknya tidak menandatangani BA di KPU khususnya di Dapil 4 itu adalah bahwa dalam BA C hasil ditulis baik mulai penghitungan sampai selesainya penghitungan suara ternyata tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Contohnya selesai pencoblosan hampir sebagian besar di tiap tiap TPS melaksanakan penghitungan suara itu dilaksanakan pada pukul 02, 03 dini hari. Namun faktanya ada beberapa TPS di Dapil 4 yang melaksanakan penghitungan suara pada pukul 20.00 dan pukul 19.00 WIB. Sehingga dari hal itu saja sudah ada unsur dugaan memanipulasi data yang sebenarnya.
“Dengan keadaan seperti ini kami nilai ada unsur dugaan bentuk manipulasi data. Karena fakta dilapangan penghitungan suara itu terjadi ada yang dilaksanakan pada pukul 02 dini hari bahkan ada juga yang jelang subuh baru dihitung hasil suaranya, ” Ungkapnya.
Dalam gugatannya ke MK, Haris mensinyalir terjadi perpindahan suara yang semestinya suara tersebut milik partai Demokrat yang akan meloloskan calegnya namun diubah menjadi suara milik caleg dari partai lain.
Haris juga meyakini, akibat perpindahan suara yang seharusnya murni milik suara caleg Demokrat justru sebaliknya memberikan keuntungan bagi caleg lain partai yang sama sama dalam satu Dapil.
“Selisih nya sih ga, gede hanya terpaut beberapa puluh suara saja. Namun meski hanya beberapa puluh suara saja yang jelas kasus ini merugikan bagi caleg dan juga partai kami, ” Paparnya..
Saat ditanya, bisanya mengetahui di beberapa TPS ada unsur dugaan memanipulasi data, Haris mengatakan, setelah pihaknya mencermati ternyata ditemukan perbedaan jumlah terhadap angka angka yang disampaikan oleh KPU pada rapat pleno rekapitilasi tidak sesuai dengan angka aslinya.
Setelah pihaknya mengecek di C Plano dan C Hasil itu ada beberapa TPS terjadi markup yang menguntungkan partai tertentu sehingga merugikan partai lain.
Selain ada penggelembungan suara juga terdapat di satu desa itu pihaknya menduga ditulis oleh satu orang yang sama dibeberapa TPS tersebut.
“Semestinya BA – C hasil itu kan di isi oleh TPS nya masing masing tetapi ada di satu desa tertentu di duga ditulis BA C hasil oleh orang yang sama. Sehingga dugaan kuat bahwa BA C hasil ini C Hasil rekayasa, ” Katanya.
Kapan gugatan ke MK akan dIlayangkan, Haris menambahkan, dalam waktu dekat ini pihak nya akan segera melaporkan ke MK.
“Insya Allah dalam waktu dekat ini kami akan segera melayangkan gugatan ke MK. Untuk semua pengurus partai harus tetap solid, kita pertahankan marwah partai dan jangan mudah kita di pecundangi, ” Imbuhnya. (Jujun Juhanda/Red/FP).
