CIREBON,(Fokuspantura.com),- Nama Gori Sanuri, sudah tidak asing lagi dimata masyarakat Kabupaten Indramayu. Sosok pengusaha sukses ini, kembali maju dalam pencalonan Bupati Indramayu tahun 2020 setelah sebelumnya pernah menjadi kandidat Calon Bupati Indramayu di pilkada 18 Agustus 2010 silam, berpasangan dengan Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Indramayu, Ruslandi bersama 5 kandidat lainnya.
Bacabup Gori Sanuri secara resmi mendaftarkan diri menjadi bakal calon Bupati Indramayu 2020 lewat penjaringan DPC Partai Gerindra Indramayu yang dilaksanakan pada November 2019 kemarin.
“Saya coba menawarkan diri lagi menjadi kandidat calon Bupati dan mudah-mudahan dukungan masyarakat di kehendaki-Nya menjadi Bupati Indramayu,” ucap Gori saat meninjau lahan empang miliknya di Desa Bungko Cirebon.
Menurutnya, majunya kembali di pilkada Indramayu 2020 ini, merupakan momentum yang tepat untuk membawa perubahan Kabupaten Indramayu yang lebih baik. Karena di kepemimpinan sekarang gagal lantaran berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berujung OTT Bupati Indramayu Nonaktif Supendi beberapa waktu lalu.
“Saya melihat endingnya sedang berurusan dengan lembaga anti rasuah. Sehingga menurut saya, kepemimpinan sekarang gagal. Kalau konsepnya (Indramayu REMAJA -red) sangat bagus,” katanya.
Keinginannya untuk memimpin Indramayu ini karena ingin mewujudkan Indramayu menjadi seperti Negara Brunei Darussalam dengan konsepnya yaitu Indramayu Darussalam. Konsep tersebut tentunya karena melihat potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Indramayu salah satunya minyak dan gas (migas) jauh lebih unggul dari Negara tetangga tersebut.
“Negara tetangga (Brunei Darussalam) bisa makmur dan sejahtera dengan potensinya terutama minyak. Kalau mindsetnya bagus, Indramayu yang gemah ripah loh jinawi, kaya SDA nya ini (migas) yakin masyarakat makmur,” ungkapnya.
Dijelaskannya, pada intinya konsep Indramayu Darussalam tersebut untuk memakmurkan masyarakat Indramayu salah satunya dari potensi migas. Yang mana selama ini keberadaan perusahaan migas di Indramayu, masyarakat belum merasakan kemakmuran.
“Seharusnya masyarakat Indramayu mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) biar terjadi perputaran ekonomi yang nyata, dana pendidikan, dana kesehatan dan dana kesejahteraan. Tunjangan hidup masyarakat itu dari hasil bumi,” tegasnya.
Ia berharap, konsep Indramayu Darussalam ini dapat diterima dan didukung masyarakat Indramayu, sehingga pihaknya masih konsisten untuk memperjuangkan dan mewujudkan impian Indramayu Darussalam tersebut.
“Mudah-mudahan konsep Indramayu Darussalam bisa membawa perubahan masyarakat Indramayu menuju kemakmuran”. Pungkasnya.
