JUNTINYUAT, (Fokuspantura.com),- Anggota Komisi V DPR RI, Yoseph Umar Hadi melakukan peninjauan secara langsung kondisi tujuh hektar lahan sawah sekitar pantai Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang telah tergerus oleh hantaman air laut.
Yoseph yang tiba dilokasi bersama Kuwu dan Perangkat desa Dadap menyampaikan keprihatinannya atas abrasi di desa Dadap dan telah menggerus areal persawahan milik petani yang menguning dan tanahnya yang sangat subur.
“Abrasi ini sudah parah. Saya kira memang sudah pantas dan perlu kita perhatikan terutama bagaimana menangani abrasi di pantai Dadap ini”, katanya.
Menurutnya, Desa Dadap ini merupakan salah satu lokasi yang terkena abrasi sepanjang pantai di wilayah Indramayu bagian utara dan semuanya hampir terkena abrasi. Sehingga perlu adanya penanganan abrasi ini agar tidak berlarut larut dan tidak semakin menghantam daratan, hingga menghabiskan ribuan hektar areal persawahan milik petani dan tentunya akan berdampak pada kehilangan mata pencahariannya dan sumber penghidupannya.
“Saya selaku anggota komisi V DPR RI, berkewajiban untuk segera mengusulkan kepada kementerian PUPR untuk mengalokasikan anggaran untuk penanganan abrasi di desa Dadap ini. Abrasi ini kalau kita tangani sepanjang 1, 6 km, butuh anggaran 30-40 milyar”, ucapnya.
Masih dikatakannya, meski di tahun 2019 sudah mendapatkan persetujuan atau sudah ditampung di Kementerian PUPR untuk penanganan abrasi di Desa Dadap, namun anggaran itu tidak serta merta langsung turun. Tetapi harus dilakukan survei terlebih dahulu.
“Perlu adanya Detail Engeneering Design dulu. Kira-kira diperlukan berapa anggaran untuk berapa kilometer dan menggunakan model batunya seperti apa. Jetty atau tembok penahan ombak ataupun model lainnya,” jelasnya.
Selain abrasi, lanjut Yoseph, aspirasi lainnya yang perlu dikawalnya ke tingkat pusat adalah pengerukan dan memperpanjang Jetty di muara desa Dadap yang merupakan jalan utama lalu lalang bagi kapal nelayan tradisional yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan yang keluar masuk melalui pintu muara tersebut.
“Bantuan jetty yang saya perjuangkan kemarin masih pendek. Barangkali perlu adanya pembangunan jetty lagi sepanjang 100 meter kanan kiri nya. Dengan demikian, nelayan akan lebih mudah untuk bisa berlalu lalang di muara Dadap. Dan ini juga akan saya kawal karena ini kewenangan saya sebagai anggota komisi V,” ujarnya.
Yoseph juga akan memperjuangkan aspirasi lainnya seperti pembuatan Tembok Penahan Tanah (TPT) untuk sungai Dadap yang diharapkan dapat menjadi tempat tujuan wisata bagi masyarakat untuk melihat bagaimana cara hidup para nelayan setempat dan cara pembuatan kapal.
“Kuwu Dadap ini memiliki rencana untuk menjadikan desa Dadap ini menjadi desa inovatif, desa wisata dan desa penghasil produk ikan untuk menjadi daya tari para wisata. Sehingga kita perlu dukung dan mensukseskannya,” lanjutnya.
Menurutnya, rencana yang dimiliki kuwu Desa Dadap ini, bukan tidak mungkin terjadi. Mengingat, potensi yang dimiliki di Desa Dadap selain pertanian juga nelayan dengan jumlah penduduknya sangat tinggi. Seperti halnya di Karangsong Indramayu. Dengan perjuangannya mengawal aspirasi yang diterimanya, infrastruktur jalan menuju TPI dan lingkungan perumahannya sudah di betonisasi.
“Saya kira bukan suatu mimpi. Saya mohon segera usulkan permohonan secara tertulis diketahui oleh camat dan bupati yang nantinya saya akan perjuangkan melalui kementerian. Mudah-mudahan 1 sampai 3 tahun akan selesai dan Dadap akan menjadi tempat yang nyaman untuk dilihat,” tutupnya.
Sementara itu, Kuwu Dadap, Asrikin berharap, kehadiran anggota komisi V DPR RI Yoseph Umarhadi di desanya yang secara langsung meninjau lokasi abrasi maupun kondisi sungai muara Dadap, agar dapat segera diperjuangkan ke tingkat pusat. Terutama Tembok penahan ombak yang selama ini sudah banyak menggerus lahan pertanian milik warga.
“Bulan Mei kemarin abrasi terbesar yang pernah terjadi di desa kami yang tergerus sampai 7 meter. Sehingga bantuan penanganan abrasi ini sangat kami butuhkan secepatnya agar tanah pertanian di desa kami tidak habis. Dan juga bantuan lainnya seperti TPT dan penambahan jetty untuk muara Dadap,”harapnya.