Fokus NewsInternasionalTim Tanggap Bencana Deutsche Post DHL Group Proses 3.500 Ton Kargo

Tim Tanggap Bencana Deutsche Post DHL Group Proses 3.500 Ton Kargo

SINGAPURA,(Fokuspantura.com),- Tim Tanggap Bencana atau Disaster Response Team (DRT) dari Deutsche Post DHL (DPDHL) Group, penyedia layanan pos dan logistik terkemuka di dunia, telah mengutus 26 relawan DHL untuk menyediakan dukungan logistik selama upaya pemberian bantuan di Indonesia atas permintaan pemerintah melalui BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia) dan Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan dan Penanganan Bencana ASEAN (AHA Centre).

Para relawan bersama para anggota PBB memfasilitasi perencanaan dan pengoperasian logistik di seluruh organisasi non-pemerintah (LSM), otoritas bandara dan organisasi militer selama penempatan DRT terbaru, yang pertama bagi tim tersebut. Selama penempatan ini, DRT membantu dalam fasilitasi penyaluran yang lancar dan efisien untuk barang bantuan sebanyak hampir 3500 ton.

Selama 23 hari, para relawan yang dibagi dalam tiga tim, bekerja tanpa kenal lelah selama rotasi sepanjang minggu untuk mendukung upaya internasional dalam aksi tanggap bencana di Palu, Sulawesi. Ketika bantuan internasional berdatangan, DRT melakukan koordinasi terhadap upaya dari organisasi publik dan swasta di seluruh perbatasan untuk memastikan kelancaran arus bantuan bagi para korban gempa, serta menjembatani hubungan antara pihak militer dan sipil. Penempatan ini berakhir pekan lalu ketika Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) mengalihkan fokusnya dari upaya bantuan menjadi upaya pemulihan.

“Tujuan perusahaan kami adalah menghubungkan orang-orang dan meningkatkan taraf hidup mereka”, tutur, CEO Deutsche Post DHL Group, Frank Appel, dalam rilis yang diterima Fokuspantura.com, Senin(5/11/2018).

Di lapangan, para relawan terbagi antara pengoperasian di landasan bandara Mutiara SIS Al-Jufrie di Palu, lokasi gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada tanggal 28 September 2018, dan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan, yang berfungsi sebagai area pengambilan bantuan yang berdatangan. Sementara tim di Palu diberi tugas untuk membantu mengelola bantuan yang berdatangan untuk distribusi lebih lanjut kepada para korban, para relawan di Balikpapan bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi rantai pasokan transportasi bantuan ke Palu.

“Tim DRT kami terdiri dari para relawan yang terlatih dengan baik, yang menyediakan keahlian logistik untuk membantu melakukan koordinasi terhadap barang bantuan untuk distribusi lebih lanjut kepada para korban secepat mungkin.” Ujarnya.

Senada, Manajer GoHelp, Asia Pasifik, DPDHL Group, Carl Schelfhaut, mengatakan, Penempatan ini tidak seperti yang lainnya, karena DRT mengambil peran unik dalam mengelola transportasi barang bantuan. Barang bantuan yang masuk perlu diangkut dengan feri dari Balikpapan ke Palu, dan palet kosong di Palu harus dikembalikan ke organisasi masing-masing di Balikpapan, maka terdapat kebutuhan untuk koordinator pusat bagi proses ini. Ini akan memastikan bantuan yang tepat akan tiba di Palu pada waktu yang tepat untuk distribusi selanjutnya kepada mereka yang paling membutuhkan.

“DRT akan mengatur pengarahan harian dengan organisasi non-pemerintah dan pasukan militer nasional untuk menempatkan bantuan yang tersedia dan mengembalikan palet dengan pesawat yang relevan. Tim ini juga harus melakukan konfirmasi jadwal penerbangan yang sesuai dengan otoritas bandara. Kami bangga telah dipercaya untuk menjalankan tanggung jawab penting ini dan kami paling terkesan pada saat penyampaian bantuan kepada para korban gempa yang selamat.”ujarnya.

Sementara itu, Spesialis Logistik Kemanusiaan dari Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan dan Penanganan Bencana ASEAN (AHA Centre), Agustina Tnunay (Rina), menambahkan, pusat ini bekerja erat dengan pemerintah dan berbagai organisasi non-pemerintah di bidang penanggulangan bencana dan tanggap darurat.

“Selama upaya tanggap darurat di masa lalu, keahlian DRT dalam mengatasi hambatan di bandara akibat masuknya pasokan bantuan mendadak sangat dihargai. Penempatan terakhir ini menunjukkan bahwa DRT juga dikelola dengan baik dalammenjembatani hubungan militerdan sipil dalam aksi tanggap terhadap bencana alam,” tuturnya.

DRT dari DPDHL Group berada di Indonesia antara tanggal 4 dan 26 Oktober 2018 atas permintaan BNPB dan AHA Centre. Penempatan khusus ini merupakan salah satu yang terlama di wilayah ini hingga saat ini, serupa dengan keterlibatan tim pada tahun 2015 dalam upaya penanggulangan bencana Nepal.

ads

Baca Juga
Related

Bupati Anna Resmikan Kantor Desa Tulungagung

KERTASEMAYA,(Fokuspantura.com),- Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah secara resmi membuka...

Kasan Basari : Visi Jabar Juara Terwujud oleh Pendekatan Tiga Indikator

    BANDUNG,(Fokuspantura.com),- Anggota Fraksi Partai Gerindra Propinsi Jawa Barat, Kasan...

Bentor Terjun ke Jurang Dua Tewas

MAJALENGKA,(Fokuspantura.com),- Sebuah Becak Motor  (Bentor, red) jatuh ke dasar...

Partai Nasdem Targetkan 9 kursi DPRD Indramayu

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kabupaten...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu