OpiniFokus RembuganSoal Catatan Kritik Adlan Dai dan Pembanding

Soal Catatan Kritik Adlan Dai dan Pembanding

Screenshot 2022 07 06 05 12 03 05 6012fa4d4ddec268fc5c7112cbb265e7Oleh : Nanang K Mahasastra *)
 
 
BAGAIMANA  kita memahami model kritik dari tiga varian kritik yang disampaikan mas adlan?
 
Pertama, memahami kritik yang disampaikan Ketua Partai NasDem Kabupaten Indramayu dalam kontek relasi kekuasaan, harusnya dengan menempatkan secara obyektif wilayah kritik berasal, bahwa kritik Ketua Partai Nasdem merupakan wilayah “unsich kritik politik” artinya apa yg disampaikan Ibrahim tidak bisa dianggap mewakili persepsi publik, frasa ” Nina tidak akan terpilih di 2024″ merupakan frasa menjebak dan menghantam nilai kritik ibrahim sendiri.
 
Dia (Ibrahim red)melepas perkakas moral dalam kritiknya dan hanya bicara dalam persepsi politik belaka, karenanya saya menilai kritikan itu bersifat tendensius sekaligus ambisius yang ingin menempatkan Ibrahim pada posisi politik setara dengan Bupati dalam kontek pertarungan politik pada tahun tahun mendatang, atau bisa juga dilihat bahwa  kritik politik Ibrahim oleh sebab dia menemui jalan buntu membangun konsensus politik dengan Bupati, padahal ada ruang khusus yang konstitusional perkakas politik.
 
Kedua: meski pak Adlan mengakui polling yang beredar tidak kredibel secara metodologi, tapi menempatkan hasil polling itu pada salah satu varian kritik, jelas kurang tepat, sebab sebagai sebuah ilmu pengetahuan, polling politik atau apapun sejenisnya apalagi objek utamanya adalah kekuasaan politik beserta resiko resiko politik yang ditimbulkanya, jelas mempunyai konsekwensi pengetahuan sekaligus moral yang harus dipertaruhkan kebenaran dengan seperangkat rumusan teoritik yang mengikatnya, artinya menempatkan polling akrobatik dalam memahami persepsi publik merupakan kesimpulan yang terburu buru. 
 
Ketiga: bahwa Nina merupakan bupati yang dipilih dari rahim demokrasi inklusif, dia memenangkan pertarungan politik dengan menerabas skat makna antara pemimpin dan penguasa, apakah itu perlu mempengaruhi gaya komunikasi politiknya?. Gaya komunikasi apapun yang dipilih pemimpin tidak bisa diartikan dalam makna tunggal bahwa Nina anti demokrasi misalnya, apalagi hanya karena ada keraguan bahwa Nina mampunyai kuota terbatas dalam mengelola kritik publik dan perlu diketahui bahwa Nina adalah bupati yang aktif dalam semua platform media sosial, dan interaksi dengannya terjadi secara langsung, publik seketika bisa menyampaikan masalahnya melalui media sosial yang dikelola langsung oleh bupati nina sendiri.
 
Artinya apa? Bicara soal kuota kesabaran mengelola kritik publik, Bupati Nina sudah teruji, soal belum sempurna, ya pasti. Sebab tidak ada kesempurnaan yg absolut apalagi dilahirkan dari kekuasaan yang belum genap berusia 28 bulan.
 
Wallohu a’lam bisshawwab
 
*) Penulis adalah Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu 
 
 
 
ads

Baca Juga
Related

APBD Perubahan 2022 Resmi Disahkan, Bupati dan Wakil Bupati Hadir

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Setelah melalui proses dan perjalanan dinamika politik panjang, ahirnya...

KPU Tetapkan Empat Paslon Pilkada Indramayu 2020

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indramayu, secara resmi...

Pemkab Indramayu Gelontorkan Dana Miliaran Rupiah Untuk Pembangunan di Kecamatan Patrol

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),-  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu kembali menggelontorkan anggaran...

Oknum Preman Air, Dinas PUPR Diduga Tutup Mata

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Kondisi kekeringan lahan pertanian di empat wilayah Kecamatan...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu