INDRAMAYU,(Fokispantura.com),- Dua seniman Kantor Teater Jakarta, Roy Julian (40) dan Slamet Riyadi alias Mamex (38) melakukan aksi membawa peti mati dengan berjalan kaki dari Jakarta menuju Surabaya. Rencanananya kedua seniman teater itu akan melakukan pertunjukan teater yang digelar di Kampus Universitas Negeri Surbaya (UNESA) 23 September 2017 mendatang.
Aksi nekat pria asal Ciledug, Tangerang, Banten itu, bertujuan untuk mengajak masyarakat agar bisa memaknai arti hidup dan selalu ingat pada kematian.
“Manusia pasti akan mati, untuk itu ketika semasa hidup harus mempersiapkan diri dengan memperbanyak ibadah.”ujar Roy Juliana
Menurutnya kematian adalah rahasia Tuhan. Oleh karenannya, manfatkan masa hidup ini untuk memperbanyak ibadah.
“Peti mati yang kami bawa ini, kita jadikan sebagai narasi, bahwa kematian itu selalu mengiringi kita,” tuturnya, saat melintas di jalur pantura Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Kamis (7/9).
Roy mengatakan, pengalaman dan perasaan tentang hidup dan mati telah dirasakan sepanjang jalan. Selama menempuh perjalanan, pengalaman itu mereka serap dan menjadi peristiwa peristiwa di atas panggung nanti.
“Kami tidak tahu akan seperti apa pertunjukan kami nanti. Karena tidak ada sutradara dalam pertunjukan ini. Kami juga tidak terlalu yakin bisa sampai dengan selamat di Surabaya, karena kematian bisa datang kapan saja. Tapi setidaknya, kami sudah membawa peti mati. Sekiranya salah satu di antara kami ada yang dipanggil mendadak di perjalanan. Namun begitu, do’akan kami agar semua lancar dan kami selamat sampai tujuan,” ungkapnya.
Senada, Slamet Riyadi mengungkapkan, aksinya itu sebelumnya dilakukan bertiga. Namun, salah seorang rekannya itu merasakan tidak kuat untuk melanjutkan perjalanan dan kembali lagi ke daerah asalnya Cibitung, Bekasi.
“Kami berangkat dari Jakarta tanggal 1 September kemarin. Tanggal 23 September nanti harus sampai Surabaya untuk melakukan pementasan teater di Kampus UNESA Surabaya. Judul dalam pertunjukan nanti, “Fermentasi Hujan Dalam Sepatu,” yang menceritakan perjalanan hidup manusia,” kata pria yang akrab disapa Mamexandria itu.