JAKARTA,(Fokuspantura.com),- Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah memberikan apresiasi dan penghormatan sosol suara yang menggelegar dan Lantang dari Rusdianto Samawa Chalistarano pada saat sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarata Pusat, Rabu(7/3/2018) kemarin. Pasalnya perjuangan Ketua Umum Front Nelayan Indonesia (FNI) ini sebagai catatan penting dalam memperjuangkan nasib nelayan dari kebijakan pemerintah yang mencekik lewat beberapa kebijakan.
“Jika pemerintah menggunakan mata kebijakasanaan, maka sebuah kesyukuran bahwa masih ada masyarakat mengkritisi kebijakannya atau disebut peduli terhadap pemerintah atau masyarakat itu sendiri. Bagi saya yang menjadi mitra yang baik adalah mitra yang selalu mengkritisi untuk meluruskan dari yang salah. Bukannya yang selalu memuji apa lagi menutup mulut terhadap setiap kesalahan yang ada.” Begitu kesal Muhamad Salahudin atas kriminalisasi Rusdianto tersebut.
Dikatakannya, dari suara lantangnya itu, membuat banyak mata tertuju padanya. Tidak sedikit juga dari suara menyelamatkan para nelayan tersebut membuat yang lain melirik, salah satunya pemerintah. Hasil lirikan pemerintah membuat sebuah kesimpulan bahwa pembela nelayan tersebut sedang mengganggu kebijakan lembaga negara yang membidangi kelautan dan perikanan. Sehingga terjadilah peristiwa di adili di mata Hukum, sejak pertengahan Tahun 2017, Rusdianto berurusan dengan Kepolisian sampai hari ini di meja hakim.
“Jika setiap kesalahan tanpa ada yang peduli untuk membenarkannya, maka sangat sulit untuk menemukan sebuah kebenaran dalam setiap kebijakan. Tentu, semua kita tidak pernah bercita-cita bersembunyi di dalam kekurangan atau kesalahan terus, karena suatu saat akan terbuka sendiri. Maka marilah membuang jauh ego sektoral atau membuka lebar pintuk korektif agar selanjutnya semakin membaik,”ujarnya.
Menurutnya, apa yang diikhtiarkan atau yang disuarakan oleh Ketua Umum Front Nelayan Indonesia (FNI) Rusdianto merupakan sebuah Kado terindah buat para nelayan. Sehingga para nelayan harus bersyukur karena masih ada yang memperjuangkan hak-haknya ditengah kegelapan kebijakan pemerintah.
Sehingga, bukan hal yang sulit bagi publik untuk menyebutkan bahwa Rusdianto sebagai pejuang nelayan yang perlu dibela. Bukan hal susah bagi Ikatan Alumni Muhamadiyah untuk mensuport Rusdianto untuk mendapat kartu kebenaran dari meja hakim (bebas dari sanksi hukum). Bukan juga hal yang berat untuk mendo’akan beliau agar tetap tegar dan kuat menghadapi proses persidangan yang dijalani sat ini.
“Terus berjuang Kanda, yakin dan percaya bahwa setiap Ikhtiar yang baik selalu berefek baik, sekarang ataupun nanti itu hanya soal waktu. Kami tetap menjadi bagian untuk bersamamu dalam perjuangan terutama dalam meja peradilan. Semoga dengan perjuangan seperti ini membuat semakin yakin keadilan Allah SWT”. Tutupnya