INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Perolehan Penghargaan Anugerah Adipura untuk yang ke-10 bagi Kabupaten Indramayu ini, ternyata mendapatkan respon positif dari masyarakat Indramayu, baik yang tinggal di pedesaan maupun di perkotaan. Antusias masyarakat yang terkordinasi diseluruh jajaran Disdik Indramayu yang dijadikan reute penyambutan Piala Adipura tersebut, berdampak pada ribuan siswa dan pelajar diwilayah terlintas tak belajar, mereka rela menunggu giliran iring-iringan yang dikomandoi Plt. Bupati Indramayu, H. Supendi.
Sebagaimana terlihat pada Selasa pagi (15/01/2019), antusiasme para pelajar terpancar saat rombongan kirab Adipura melintasi daerah yang mereka tinggali, mulai dari perbatasan Kabupaten Subang (Desa Sukra), melintasi jalur Pantura Patrol, lantas berbelok ke Kalan Raya Anjatan. Selanjutnya dari Anjatan rombongan masuk ke wilayah Kecamatan Bongas dan keluar di Kecamatan Gabuswetan.
Setelah melintasi Kecamatan Gabuswetan, selanjutnya Kirab Adipura menuju Kecamatan Kroya dan melintasi Kecamatan Trisi, Cikedung, dan Lelea serta keluar di Pantura Lohbener. Setelah masuk ke wilayah Lohbener lalu menuju Kecamatan Sindang dan memutari wilayah kota Indramayu yang selanjutnya berakhir di Pendopo Indramayu.
Sepanjang rute kirab yang dilalui, warga dan pelajar berbaur berjejer sepanjang jalan, untuk menyambut penghargaan tertinggi dalam bidang kebersihan tersebut yang menjadi kebanggaan masyarakat Indramayu. Bahkan karena pertama kali rute kirab masuk ke wilayah pedesaan, antusiasme warga semakin terlihat penuh suka cita.
Mereka berharap, dengan diraihnya Adipura ini dapat menjadi ruh bagi masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih, indah, hijau, asri, serta teduh dan nyaman. Selain itu, diraihnya Adipura ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk membudayakan kebersihan lingkungan secara massal dan intens.
Anggota Komisi 2 DPRD Indramayu, H. Azun Mauzun mengatakan, sangat menyanyangkan pada perhelatan pawai Adipura kemarin, dimana para pelajar diwilayah yang dilintasi tersebut, banyak tak memperoleh pelajaran selama seharian. Seharusnya, pelaksanaan kirab Adipura tanpa harus mengorbankan para pelajar, apalagi klaim Pemkab Indramayu memiliki ribuan anggota organisasi yang menjadi pendukung program pemerintah tapi faktanya pelajar yang paling banyak menyambut agenda tersebut.
“Sangat disayangkan, mereka tak belajar saat itu, ini terlihat jelas dan dilakukan pembiaran oleh pihak Disdik Indramayu,”tuturnya.
Fokus mereka saat itu adalah belajar bukan menunggu sejak pagi melihat arak-arakan dan Kepala Dinas melintasi dan bersorak ria. Hal ini kata Azun seharusnya tidak terjadi, sehingga agenda tahunan dalam menyambut Adipura tanpa harus mengorbankan ribuan tenaga pendidik dan pelajar.
“Kami harap kedepan agar dapat di perbaiki, jika memang pelajar penting dilibatkan, perwakilan saja lah, tidak harus satu sekolah muridnya tak belajar,” tandas Ketua Fraksi PKB ini.