INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu menyatakan jumlah penduduk miskin tahun 2017 ini mencapai 233.380 jiwa terbesar di 31 Kecamatan atau 13,67 persen. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal itu tertuang dalam dokumen Laporan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Indramayu tahun 2017 yang sebentar lagi akan di jawab oleh Fraksi-Fraksi DPRD dalam agenda Pandangan Umum Fraksi Senin lusa.
Dari data dokumen yang di sajikan dalam LKPJ tersebut terlihat angka kemiskinan yang terjadi selama tiga tahun terahir mengalami penurunan hanya 1,3 persen dan ditahun 2017 ini penurunan angka kemiskinan dengan luncuran anggaran sebesar Rp3,2 triliun hanya bisa mengentaskan masyarakat miskin sebanyak 16.120 jiwa dari jumlah total penduduk Indramayu 1.845.205 jiwa. Capaian penurunan angka kemiskinan tersebut terbilang stagnan dan melambat, dibandingkan capaian penurunan angka kemiskinan pada tahun 2016 lalu.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Sirojudin dalam pandangan umum fraksi yang disampaikan pada Sidang Paripurna DPRD Indramayu belum lama ini menilai bahwa sajian data angka kemiskinan pada laju pertumbuhan ekonomi tanpa migas hanya bergerak diangkat 5,56 persen, angka pertumbuhan ekonomi lebih buruk jika disandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dengan migas yakni 0,08 persen. Asumsi disparitas ini menunjukan laju pertumbuhan dengan laju pertumbuhan penduduk dinilai linier. Atas perhitungan diatas, kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan menunjukan bahwa laju penurunan angka kemiskinan selama satu tahun dari 2016 sampai 2017 berjalan stagnan atau sangat melambat.
“Fraksi PDI Perjuangan meminta penjelasan Bupati Indramayu atas melambatnya angka kemiskinan, sehingga hanya bergerak pada angka 0,29 persen,”ungkap Sirojudin.
Ia juga meminta penjelasan terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2017 dengan memformulasikan target inflasi yang direncanakan pada tahun 2017.
Ia juga meminta penjelasan jumlah angkatan kerja yang diserap pada tahun 2017, pasalnya jumlah angkatan kerja ini penting untuk mengukur apakah asumsi makro kemiskinan memuat didalamnya faktor rendahnya serapan angkatan kerja pada usia produktif.
Sementara itu, Sekda Indramayu, Ahmad Bachtiar mengakui jika laju pertumbuhan ekonomi tahun 2017 masih terus ditingkatkan dan adanya tingkat penurunan angka kemiskinan masih melambat, hal itu disebabkan banyak faktor yang harus diperbaiki pada tahun 2018 ini.
Yang menjadi kebanggan kali ini, peningkatan pendapatan asli daerah yang mengalami angka positif hingga 200 miliar dari target tahun sebelumnya. Dengan peningkatan PAD ini, tentunya menjadi perhatian kedepan agar angka kemiskinan Kabupaten Indramayu terus ditekan.
“Nanti tanggapan Fraksi-Fraksi akan kami jawab, itu hanya human error saja atas sajian data pada dokumen LKPJ tersebut,”paparnya usai menghadiri sidang Paripurna DPRD Indramayu.
Terkait