INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Kepala UPT RSUD Indramayu, Lisfayeni mengaku khilaf atas pemberhentian yang dilakukan terhadap dua dokter spesialis baru baru ini. Penegasan itu disampaikan saat dikonfirmasi dikantornya, Selasa(8/1/2018).
“Sebenarnya memang sudah habis kontrak , cuma kita belum memanggil ya, karena kesibukan, karena sesuatu hal, sehingga khilaf,”tuturnya lesu.
Pemberhentian dokter tersebut, mendapat reaksi dari internal para medis yang khawatir akan bernasib sama, padahal kondisi yang ada saat ini, spesialis kulit sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kabupaten Indramayu.
Asiah(65) Pasien Kulit RSUD Indramayu, mengaku kesel sudah antri berjam-jam namun belum juga dilayani oleh dokter poli spesialis dokter. Justru ia tidak tahu jika hari ini ada aksi mogok dari dokter yang diharapkan.
“Saya belum diperiksa sudah hampir dua jam, gak tau kalau ada dokter mogok kerja,”tuturnya dihadapan wartawan.
Seperti diketahui, tindakan kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh Kepala UPT RSUD Indramayu terhadap spesialis kulit, Dr.Y dan dokter F, berdampak pada aksi mogok kerja para dokter spesialis bahkan aksi tersebut diwarnai dengan pemasangan spanduk di depan RSUD Indramayu.
“Kepada Yth Pengguna Jasa RSUD Indramayu mohon maaf untuk sementara waktu kami tenaga medis tidak memberikan pelayanan sampai tuntutan kami terpenuhi”tulis dalam spanduk yang mengatasnamakan Komite Medis.