
ISTILAH filsafat berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu philo dan sophia. Dua kata ini mempunyai arti masing-masing. Philo berarti “cinta” dalam arti lebih luas atau umum yaitu keinginan dan kehendak. Untuk kata Sophia sendiri mempunyai arti “hikmah, kebijaksanaan, dan kebenaran”.
Jadi, secara etimologis, filsafat dapat diartikan sebagai cinta akan kebijaksanaan. Filsafat juga dapat dijadikan sebagai pedoman untuk manusia dalam menetapkan sikap hidup dan tingkah laku.
Melihat pengertian politik secara bahasa Yunani yaitu polis yang berarti kota atau negara kota. Jadi penulis dapat simpulkan politik ini sebuah seni dan sebuah alat untuk merebut atau membagi kekuasaan dalammasyarakat kota tersebut, untuk membuat suatu keputusan bagi kota yang ada didalam negara tersebut.
Jadi untuk memahami adanya Filsafat Politik semua manusia harus memahami terlebih dahulu pengertian atau definisi dari masing-masing kata tersebut. Oleh karena itu Filsafat Politik itu merupakan sebuah upaya Yang membahas hal-hal tentang politik secara logis, bebas, menyeluruh hingga sistematis.
Filsafat politik memiliki arti bahwa pemikiran – pemikiran yang terkait tentang politik, karena politik dapat dikatakan sebagai wadah untuk berbagai ide filsafat. Ide filsafta ini juga mendorong perkembangan politik yang dulu tradisional dan kini menjadi modern yaitu liberalisme, komunisme, dan Pancasila.
Dalam filsafat ilmu politik ini bersifat normatif yang membahas soal keluarga dalam negara, pendidikan, agama, hak, kewajiban individu, dan lain sebagainya. Berbeda dengan Ilmu politik yang bersifat deskriptif untuk membahas fungsi, hakikat, dan tujuan negara semata. Akan tetapi filsafat politik ini lebih refleksi filosofis terhadap masalah sosial politik yang ada dua bagian yaitu persoalan hakikat masyarakat dan persoalan tujuan serta fungsi negara atau masyarakat.
Seorang filsuf yang bernama Plato juga mengungkapkan pandanganya terhadap filsafat politik yang membahas berbagai kehidupan manusia dalam hubunganya dengan negara. Plato memiliki konsep seperti manusia dan negara itu masing-masing memiliki persamaan yang
hakiki. Seperti jika manusia itu baik maka negara pun juga akan baik atau sebaliknya karena negara itu adalah cerminan manusia yang menjadi warga negara tersebut.
Menurut Plato ini agar negara ideal dan baik, maka yang patut menjadi raja atau presiden dalam negara itu harus seorang filsuf yang mengenal ide dan tau tentang kebijakan, kebaikan, kebenaran dan keadilan supaya untuk memimpin warganya dengan mudah dan adil.
Lalu apakah Filsafat Politik itu memiliki hubungan yang erat dengan Ilmu politik?. Ilmu politik erat hubungannya dengan filsfat politik, yaitu bagian dari filsafat yang menyangkut kehidupan politik terutama mengenai sifat hakiki, asal mula dan nilai dari negara. Keduanya sangat berkaitan karna Dalam pandangan filsuf Yunani kuno, filsafat politik juga mencakup dan erat hubungannya dengan moral philosofi dan etika. Nah Etika ini juga membahas terkait persoalan-persoaalan yang menyangkut norma-norma baik dan buruk. Contoh dari pandangan bahwa ada hubungan erat antara politik dan etika adalah karangan filsuf Yunani Plato yaitu politeia yang menggambarkan negara ideal. Jikalau Filsafat politik dengan Ilmu politik itu tidak
berkaitan erat maka akan menimbulkan permasalahan seperti dinegara-negara barat pemikiran politik baru memisahkan diri dari ethika mulai abad ke – 16 dengan dipelopori oleh negarawan Itali Niccolo Macchiavelli.
*) Penulis Adalah Mahasiswa Program studi Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta