INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Tumpukan sampah yang menggunung masih terlihat di areal Pasar Daerah (PD) Patrol Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang hingga saat ini belum tersolusikan.
Hingga menghadirkan bau menyengat, terlihat jorok, kumuh, dan pemandangam tak elok bisa didapati diareal timur Pasar Patrol, menjadi suguhan sehari-hari. Dan kondisi tersebut terkesan luput dari perhatian pemangku kebijakan.
Gunungan sampah di pasar ini terjadi selain karena aktivitas pasar yang padat setiap hari ditambah sampah dari pemukiman sekitar. Yang diduga pula akibat minimnya pengelolaan sehingga mempercepat penumpukan sampah dan memicu pencemaran lingkungan.
Padahal PD Patrol merupakan salah satu terbesar di Kabupaten Indramayu dan berkontribusi untuk peningkatan PAD. Namun disayangkan, tata kelola sampah kurang baik dan menjadi problem krusial berkepanjangan.
Kondisi tersebut dikeluhkan para pedagang ini, salah satunya, Aldi, menuturkan, tumpukan sampah sangat mengganggu, terlebih bauny yang menyengat dan menyumbat aliran air hingga ketika hujan terjadi banjir di lingkungan pasar, karena itu berharap segera tersolusikan.
“Ya harapannya bisa di netralisirlah hingga bersih dan sesuai serta kalau hujan ga banjir,” keluhnya.
Senada dikatakan Ketua Ikatan Pedagang Pasar (IPP) Patrol, H. Cakmad, mengatakan, permasalahan sampah sudah sangat mengganggu kenyamanan baik bagi pembeli yang datang maupun pedagang sendiri itu sendiri, meski pihaknya sering berkoordinasi dengan para pihak namun belum tertanggulangi.
“Kami sudah berkordinasi terkait sampah ini dan di musyawarkan untuk kedepannya mudah-mudahan tidak ada sampah di Pasar Patrol,” ujarnya.
Ditempat yang sama Kepala PD Patrol, Rudi, menjelaskan, upaya sementara guna menyelesaikan permasalahan sampah ini sudah melakukan kolaborasi bersama instansi terkait dengan pengangkutan besar-besaran agar sampah di Pasar Patrol bersih. Dan dilakukan peninjauan langsung oleh Kadiskopdagin perihal sampah di Pasar Patrol.
“Sementara ini pa Kepala Diskopdagin sudah meninjau nanti ada wacana mau ada pengadaan pemilahan sampah untuk kompos budidaya magot,” jelasnya kepada fokuspantura.com, Kamis, 17 April 2025.
Lebih lanjut kata Rudi, kendati retribusi sudah ada dua kali per hari pengangkutan. Namun begitu, banyaknya volune sampah yang ada di lokasi Pasar ditambah sampah dari warga sekitar mengakibatkan kelebihan sampah yang tertinggal.
“Antisipasinya ya dilembur tiga kali angkutan kalau di lihat volumenya sih sudah berkurang sekarang tinggal lima kali angkutan bisa bersih bisa keangkut semua,” ucapnya.
Rudi menambahkan, atas nama pengelola pasar meminta maaf atas belum optimalnya menangani sampah ini hingga merasakan ketidak nyamanan, kemudian mengimbau bagi warga yang hendak membuang sampah agar membuang di bak yang sudah di sediakan.
“Kami mohon maaf, sementara ini kami pihak pengelola belum maksimal dalam menangani peemasalahan sampah, kami juga menghimbau apabila masyarakat membuang sampah tolong langsung ke bak mobil saja biar tidak tercecer,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala UPTD LH wilayah Haurgeulis, Asep, menegaskan, untuk upaya pembersihan sampah sudah berjalan sebagian, kemudian akan terus berusaha meningkatkan pelayanan sehingga pemasukan PAD pun meningkat.
“Untuk sampah di TPS pasar Patrol ini untuk kenyamanan kebersihan dilingkungan sekitarnya rencana kita nol kan kita bersihkan semuanya sehingga kedepan diharapkan dengan pelayanan optimal sehingga kedepannya ada keseimbangan antara pembayar retribusi dan kami selalu pelayan publik,” tegasnya.
Selain itu kata Asep, berdasarkan koordinasi dengan pengelola pasar sebanyak dua truk sampah per hari, dimana per truk beratnya sekitar 2,5 ton.
“Kami dengan kepala pasar sudah saling kordinasi korelasi bagaimana menyikapi dan mensiasati kedepan seperti apa mudah-mudahan apa yang kami rumuskan termasuk hari ini bisa berjalan sesuai dengan rencana karena bagaimana pun juga pasar ini kan penyumbang artinya pembayar retribusi ke daerah tentu kita memberikan pelayanan terbaik,” pungkasnya. (Khaerudin/FP).