CIREBON,(Fokuspantura.com),– Pengerjaan proyek pembangunan tembok penahan tanah (TPT) jalan blok Keputihan Desa Kertasari yang menggunakan dana desa menjadi bola panas.
Tak tanggung, tim pengawas Kecamatan Weru serta pendamping desa selaku pemantau juga ikut melakukan protes keras kepada Kuwu Kertasari, merekapun melakukan inspeksi kelapangan pelaksanaan proyek 76 juta itu.
Menurut Kasi Ekbang Kecamatan Weru, Pramudia tidak membantah adanya proyek yang didanai dari dana desa itu terkesan asal jadi, ini dibuktikan dengan spesifikasi hasil bangunan yang diduga kuat tak sesuai, diantaranya komposisi semen dan pasir yang tak seimbang sehingga bangunan diprediksi tidak bertahan lama,
“Kami minta tim teknis pendamping Desa untuk mengecek kembali dan memberikan arahan pada pelaksananya,” klaim Pramudia kepada Fospan.
Pramudia bahkan mengklaim jika proyek tak sesuai rencana anggaran biaya (RAB) maka hasil pekerjaan nanti, bisa dibongkar.
“di bongkar mas kalau memang nanti tak sesuai RAB.”klaimnya.
Ditempat terpisah, pendamping desa yang menjadi pengawas proyek TPT Desa Kertasari, Ibnu baedilah bahkan buka suara, dirinya merasa pembangunan memang kurang maksimal, yang didominasi bahan matrial semen,
“Kwalitasnya memang dipertanyakan, nanti Kami kordinasi dengan tim teknis untuk menanyakanya,”tegasnya.
Sementara Sekretaris Desa kertasari, Arif sesumbar kedepan akan membenahi dan menambah volume proyek jika memang tak sesuai RAB, itupun dilakukan setelah pekerjaan selesai,
“nanti ada pembenahan atau penambahan Volume setelah proyek selesai mas, sekarang belum selesai.”tegasnya,
Hal senada juga disampaikan Camat Weru, Teguh pihaknya berjanji akan melakukan pemanggilan kepada Kuwu Kertasari, namun saat ini kendala yang dihadapi adalah tim pengawas lapangan Kecamatan Weru belum melaporkan hasil temuan dilapangan.
“Nanti saya kordinasi dengan kuwunya, tim pengawas juga masih belum menberikan laporan hasil temuan di lapangan mas,”timpalnya.
Sebelumnya Proyek TPT menggunakan anggaran desa senilai Rp.76.708.500 dengan volume pekerjaan 0,3x1x261M itu sempat mendapat kritikan keras, bukan hanya komposisi matrial semen akan tetapi juga penggunaan matrial batu putih dalam pengerjaan proyek tersebut.
“Batunya tak sesuai RAB mas, batu dari batu cadas putih bukan batu belah, jelas faktor ketahanan dan juga harga lebih miring (murah,red) ” beber Hasan warga Desa kertasari
Saat dikonfirmasi, Kuwu Kertasari lebih memilih menghindar. Belum dapat dikonfirmasi.(Hadi)