banner 728x250

Preman Air Masih Ada di Zaman Now

banner 120x600

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Kondisi kekeringan yang melanda sebagian wilayah Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat saat ini, nampakanya dijadikan ajang oleh preman air untuk memanfaatkan situasi dengan memperjual belikan air, dengan tidak sedikit uang yang dikeluarkan, agar wilayah kekeringan tersebut dapat teratasi.Nampaknya budaya itu masih berlaku dizaman now.

Pantauan Fokuspantura.com di wilayah irigasi teknis Darung Induk, Rabu Malam (31/1/2018) kemarin, saluran irigasi teknis tersebut dapat dikirim air dengan volume yang sangat maksimal hingga mampu dialirkan ke wilayah Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Namun dibalik usaha itu, ternyata Pemdes Sukaurip telah membeli air tersebut kepada orang yang biasa mengelola, bermain dan mampu mengendalikan pintu air dari pusat pintu Kliwed, Saluran Sindupraja hingga ke wilayah Darung Induk 1 hingga 6, kendati pada saat itu belum masuk wilayah giliran jadwal air wilayah Kecamatan Balongan. Namun faktanya setelah ada kesepakatan dengan pihak pemain pintu air, saluran tersebut bisa mengalirkan air secara maksimal agar kejolak masyarakat petani bisa diredam.

“Usaha kami untuk memenuhi keinginan masyarakat petani sudah dua malam, sejak kemarin kami bersama perangkat pulang pagi, agar air bisa masuk ke lahan pertanian,”ungkap Kuwu Sukaurip Jahadi kepada awak media.

Menurutnya, usaha dan pengorbanan ini semata-mata demi memberikan pelayanan kepada masyarakat, agar mereka (Petani red) yang sudah tanam maupun menjelang tanam bisa dilakukan secara maksimal, mengingat lahan yang ada saat ini sudah kering kerontang dan masyarakt butuh perhatian pemerintah.

Dengan membayar sejumlah uang kepada orang yang bisa menghadirkan air, apalagi untuk wilayah yang jauh dari sumber pengairan, pihaknya rela melakukan itu, asalkan jerih payah ini jangan dianggap sebagai usaha yang sia-sia, sehingga  masyarakat petani tidak merasa resah dengan kondisi yang terjadi saat ini sebagai daerah tadah hujan.

Sementara itu, Kepala UPT Pengairan Kertasemaya, H. Urip Priyanto ketika ditemui dikantornya, Selasa,(29/1/2018) mengungkapkan, jadwal giliran air untuk wilayah Kecamatan Balongan akan dilakukan pada Kamis(1/2/2018). Saat diminta segera dilakukan peningkatan debit untuk wilayah tersebut karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan, pihaknya keukeh bahwa jadwal giliran air saat ini untuk masyarakat petani wilayah Kecamatan Juntinyuat.

Pihaknya berjanji debit yang biasa dilakukan saat ini akan ditambah untuk memenuhi kebutuhan air dilahan petani Kecamatan Balongan meliputi sepuluh desa.

Fakta itulah yang bertolak belakang dengan kondisi sebenarnya dilapangan dan ternyata urusan pengairan masih bisa dikelola oleh pihak luar instansi dan bisa dimainkan bahkan mempermainkan situasi pertanian diwilayah sebagaian pantai utara Indramayu terutama wilayah Kecamatan Balongan yang mengandalkan sumber air dari irigasi teknis.

“Sekalipun giliran dan jadwal wilayah Kecamatan Balongan, harus berapa orang untuk menjaga setiap pintu dari pintu Kliwed hingga Pintu DR6 Blok Talam Desa sudimampir, inilah fakta yang terjadi dan dialami petani wilayah Kecamatan Balongan kalau mau jujur,”ungkap Kasuma Petani Desa Rawadalem.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu