banner 728x250

Polri dan Bulog Sosialisasi Rumah Pangan Kita

banner 120x600

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Dir Pam Obvit Polda Jabar, Kombes Pol Drs. Suharno, SH bersama Kepala Bulog Divisi Regional Jabar Sugit Tejo Mulyono, didampingi Kepala Bulog Indramayu Asep Buhori,  Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajarudin, SIK, MH, MAP dan  Dandim 0616/ Indramayu Letkol Kav. Agung Nur Cahyono, SIP, M.Tr ( Han ), melakukan sosialisasi“Rumah Pangan Kita” kepada Bhabinkamtibmas dan Babinsa se-Kabupaten Indramayu  di Gedung Patra Ayu Komplek Bumi Patra Indramayu, Rabu, (17/ 01/ 2018 )

Gelaran acara tersebut dilaksanakan guna mendukung program pemerintah untuk menjaga stabilitas harga sembako serta meningkatkan kesejahteraan anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang ada di wilayah hukum polres indramayu.  

Kegiatan Sosialisasi diawali dengan sambutan Kapolres Indramayu, kemudian sosialisasi Dir Pam Obvit Polda Jabar dan Kadiv Regional Bulog Jabar tentang “Rumah Pangan Kita” yang meliputi Pilar Ketersediaan, Pilar Keterjangkauan dan Pilar Stabilitas harga.

Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajarudin mengatakan dari Sosialisasi yang diberikan tersebut diharapkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa bisa menjadi “sahabat Rumah Pangan Kita” yang secara tidak langsung bisa memberikan kesejahteraan kepada Bhabinkamtibmas dan Babinsa di wilayah Hukum Polres Indramayu.

Bulog Target Bentuk 100 Ribu Rumah Pangan Kita

Sebelumnya, Perum Bulog menargetkan pembentukan 50 ribu hingga 100 ribu rumah pangan kita (RPK) dalam waktu dua tahun mendatang sebagai strategi menstabilkan harga pangan sekaligus memperluas segmen bisnis ritel dengan membuka kemitraan usaha berbasis kerakyataan.

Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti di Jakarta seperti yang dilansir Kompas.com, Selasa, 9 Mei 2017 mengatakan pendirian RPK diharapkan dapat menjadi pasar alternatif yang akan mendekatkan antara produsen kepada konsumen yang membutuhkan sejumlah komoditas pangan dengan harga murah.

“Hingga kini sudah ada 18 ribu titik RPK tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Tanah Air, namun jumlah itu belum cukup untuk stabilisasi harga,” katanya dalam BUMN Marketers Club di Gedung Bulog.

Acara yang menghadirkan pembicara utama pakar “marketing” Hermawan Kertajaya itu merupakan rangkaian peringatan HUT ke 50 Perum Bulog pada 10 Mei 2017. 

Djarot mengatakan, pemerintah berupaya agar setiap desa dan kelurahan bisa memiliki paling tidak satu sahabat RPK. Program ini semata-mata untuk mendekatkan Bulog dengan konsumen (masyarakat) guna mendapatkan pangan yang cukup, murah, dan sehat.

Menurut dia, keikutsertaan masyarakat dalam sahabat RPK memberikan keuntungan karena outlet dapat diusahakan diperkarangan atau garasi rumah dengan modal finansial yang ringan.

Sementara Bulog akan memasok produk pangan di bawah harga pasar selaian itu juga memberikan kepastian pasok produk dengan kualitas mutu yang terjaga.

Sejumlah komoditas pangan yang dijajakan di outlet RPK seperti beras dengan mutli kualitas.Kemuidan minyak goreng dan gula pasir. Kelak, outlet juga menyediakan komoditas pertanian lainnya seperti bawang merah dan cabai segar.

Semakin banyak RPK, semakin mudah masyarakat mendapatkan kebutuhan pangan, tambahnya, selain itu dengan adanya RPK di setiap desa dan kelurahan, paling tidak dapat menekan harga pangan di pasaran.

Untuk tahun ini, ujar Djarot, pihaknya menargetkan pembentukan RPK mencapai 30 ribu titik di seluruh Indonesia.

Sementara itu Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo mengatakan, target pembentukan RPK hingga mencapai 100 ribu titik tersebut diperkirakan terwujud dalam waktu dua tahun ke depan.

Menurut dia, guna mencapai target tersebut sejumlah upaya akan dilakukan seperti menggandeng agen bank atau agen pos yang sudah tersebar di pelosok-pelosok tanah air untuk menjadi agen RPK ataupun sebalik nantinya RPK bisa menjadi agen pos ataupun agen bank.

Selain itu, tambahnya, pihaknya akan bermitra dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang mana jika setiap desa memiliki badan usaha tersebut maka di seluruh Indonesia akan ada lebih dari 70 ribu BUMDes yang potensial digandeng sebagai titik RPK.

“RPK dikembangkan sejak April 2016 dan hingga saat ini sudah terbentuk di 18 ribu titik,” kata Imam Subowo. 

Terkait harga pangan di RPK, menurut dia, relatif lebih murah sehingga para pedagang akan berpikir keras untuk menaikan harga. Standar harga penjualan komoditi pangan di RPK sangat murah karena mendapat subsidi dari pemerintah, karena itu, masyarakat yang berbelanja di RPK jelas akan mendapatkan harga murah dibandingkan di pasaran.

Ia juga menegaskan, harga pangan di RPK tidak akan berbeda-beda. “Harganya sama. Semua RPK menjual komoditi pangan sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah pusat,” kata Imam.

Ke depan, lanjutnya, RPK diharapkan juga dapat menjadi jaringan Perum Bulog dalam melakukan operasi pasar murah yang selama ini dilakukan menggunakan mobil di pasar-pasar tertentu sehingga daya jangkau terbatas.

5.000 Rumah Pangan Kita Binaan Bulog Tersebar di Jawa Barat

Outlet penjualan pangan pokok mitra Bulog bernama Rumah Pangan Kita (RPK) di Jawa Barat sudah mencapai hingga 5000 outlet.

Program yang diharapakan jadi sarana stabilisasi harga pangan pokok seperti beras, minyak goreng, bawang, dan sebagaianya, di masyarakat ini ditargetkan mencapai angka 7000 outlet untuk tahun ini.

Kepala Bulog Divisi Regional Jawa Barat M Sugit Tedjo Mulyono, dalam rilis yang dikutip Tribunnews.com, Rabu, 27 Desember 2017 mengungkapkan, jumlah RPK saat ini akan terus bertambah.

“Sampai minggu depan angka RPK di Jabar akan terus bertambah sehingga realisasi akan mencapai 110% dari target,” Katanya saat berkunjung ke RPK milik Kasman Abdul Karim (68) di Pasir Jati, Cilengkrang, Kota Bandung, Rabu (27/12/2017).

Menurutnya ribuan RPK saat ini sudah tersebar di berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat.

“Sebagian besar jumlah RPK beradabdi Bandung Raya, yakni mencapai angka 30 persen,” jelas pria berkacamata tersebut.

Banyaknya masyarakat yang menjadi mitra bulog atau yang disebut “sahabat RPK” ini cukup tinggi dikarenakan dinilai murah dan cukup mudah.

Untuk menjadi “sahabat RPK” ini masyarakat hanya perlu modal Rp 5 juta atau setidaknya Rp 2 juta untuk memulai bisnis ini.

Dengan modal segitu Bulog akan memberikan pelayanan antar gratis, spanduk dan banner.

Kelebihan yang didapat pastinya jaminan kualitas dan harga produk yang dijamin oleh Bulog.

Selain sebagai sarana menjaga kestabilan harga pangan pokok sahabat RPK juga turut membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah dari pasaran. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu