SUKRA, (Fokuspantura. com), – Air baku yang merupakan bagian krusial pada peningkatan produksi pangan, mendapat perhatian serius Pemdes Sukra Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu. Suplay air baku dari jaringan irigasi dinilai tidak seimbang dengan jumlah hamparan yang ada, ditambah lagi posisi dataran lahan yang cenderung lebih tinggi dari Saluran Sekunder tidak memungkinkan air untuk dapat mengaliri lahan pertanian, sehingga harus dibantu dengan sistem pompanisasi.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Desa Sukra, Damhuri, disela kegiatan pemasangan pompa di B.7 – SS. Sukra, Jum’at (11/9/2020).
Menurutnya, suplai air baku dari SS. Sukra terbagi untuk benerapa desa dengan sistem gilir dan ketersediannya pada musim tanam gadu atau musim tanam ke ll, volumenya sangat minim, sehingga perlu disolusikan dengan cara pompanisasi yang terpasang di beberapa titik, dengan begitu pada saat mendapatkan giliran air maka air dapat naik ke permukaan lahan relative cepat dengan volume tinggi.
“Kami sudah menyiapkan pompa yang terpasang di tiga titik dan untuk pompa di B.7 menggunakan pompa submersible berdiameter 10 inci dengan volume 6 kubik permenit, untuk mengairi sekitar 100 hektar di Blok Kedongdong, ” ujarnya.
ia mengatakan, hamparan lahan pertanian di Desa Sukra seluas 360 hektar dan dengan terpasangnya pompa di tiga titik tersebut maka kebutuhan petani tentang air baku dimusim kemarau atau gadu kedepan akan dapat terpenuhi, dengan begitu produksi pertanian akan tetap stabil dibarengi dengan pendapatan petani yang meningkat akibat adanya penurunan biaya produksi terkait kebutuhan air baku yang memadai.
“Insa Allah untuk kedepan petani tidak mengalami kesulitan air baku di musim tanam gadu, ” terangnya.
Dikatakannya, upaya tersebut sebagai strategi dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional dimana Kabupaten Indramayu merupakan salah satu daerah lumbung padi nasional, akan tetapi permasalahan air baku masih menjadi suatu hal yang krusial, untu itu pencapaian target pembangunan yang dilakukannya adalah optimalisasi pengadaan air baku bagi petani disamping pembangunan pada sektor lainnya diluar sektor pertanian.
“Dengan slogan pejuang pangan, diharapkan pada akhir jabatan kami nanti, optimalisasi sarana pengadaan air baku dapat dituntaskan, ” ungkapnya