Fokus NewsFokus PanturaTani'ah, 16 Tahun PMI di Malaysia Tanpa Kabar

Tani’ah, 16 Tahun PMI di Malaysia Tanpa Kabar

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),-  Berniat untuk membantu meringankan beban orang tua sekaligus meningkatkan ekonomi keluarga,  gadis berusia belasan tahun, Tani’ah,  pergi meninggalkan rumah untuk mengadu nasib di negara Malaysia. Meski pada saat itu, orang tuanya tidak mengijinkan, namun kebulatan tekad yang mengharuskannya tetap berangkat.  Singkatnya,  dalam kurun waktu beberapa bulan di penampungan salah satu PJTKI di Jakarta,  akhirnya Tani’ah terbang ke Malaysia, bersama beberapa Tenaga Kerja Wanita (TKW)  lainnya. 

Kini pasangan Tawin dan Sani, yang tinggal di rumah semi permanen,  Blok Gupit, Desa Plawangan,  Kecamatan Bongas,  tersebut,  hanya menikmati ratapan atas penantian panjang selama 16 tahun,  tanpa kabar berita dari putrinya. 

“Tani’ah berangkat sekitar tahun 2005 saat itu baru lulus SMP,  meski sudah kami cegah namun tetap memaksa berangkat untuk jadi TKW di Malaysia, namun sampai sekarang jangankan pulang kabarnyapun tidak ada,” ungkap Sani didampingi suami dan anak laki-lakinya,  kepada fokuspantura.com, di kediamannya,  Rabu (23/6/2021).

Terpisah,  Kepala Desa Plawangan,  Safrudin,  diruang kerjanya, Selasa (23/6/2021), mengatakan,  pihaknya membenarkan atas apa yang dialami pasangan Tawin dan Sani, yang telah kehilangan putrinya selama 16 tahun, dan untuk itu pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait salah satunya dinsosnaker guna menelusuri PJTKI yang saat itu menerbangkan Tani’ah ke Malaysia,  termasuk memberikan himbauan kepada siapapun agar segera menginformasikan jika mengetahui keberadaan Tani’ah. 

“Kami merasa prihatin atas apa yang dialami keluarga Tawin karena putrinya selama 16 tahun tidak ada kabar dan sebagai bentuk tanggung jawab Pemdes terhadap warganya kami akan melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Tenaga Kerja dan menghimbau kepada siapapun yang mengetahui keberadaan Tani’ah agar segera menginformasikan kepada kami ataupun keluarganya, ” ujarnya. 

Terpisah,  salah satu warga Desa Plawangan, Warnisem,  dikediamannya,  mengayakan,  jika dirinya dan Tani’ah saat itu berangkat bersama ke PJTKI dan bahkan selama di penampungan selalu bersama,  namun ketika diberangkatkan ke Malaysia yaitu Malaysia Timur,  berpisah di Pontianak untuk selanjutnya menggunakan travel bus yang berdeda karena beda tempat tujuan. 

“Ketika di penampungan hingga berangkat naik pesawat kami selalu bersama namun ketika tiba di Pontianak kami berpisah, saya ke kota Miri sedangkan Tani’ah katanya ke wilayah Sibu, sejak saat itu tidak pernah ada komunikasi, ” terangnya. 

ads

Baca Juga
Related

Anggaran Siltap Empat Bulan Belum Cair Dikeluhkan

JUNTINYUAT, (Fokuspnatura.com),-  Kepala Desa di Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu,...

Bupati Terima Piagam Keselamatan

KUNINGAN,(Fokuspantura.com),- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat Irjen Pol,...

Peserta Bhakti Pemuda Serap Materi Bahaya AIDS/HIV

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Komisi Perlindungan Aids (KPA) Indramayu bersama Yayasan Pelita...

Nelayan Protes Rencana Pencabutan Subsidi Solar

CIREBON,(Fokuspantura.com),-Rencana pemerintah RI untuk mencabut subsidi bahan bakar minyak...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu