banner 728x250

Polisi Amankan Puluhan Pelajar di Kabupaten Indramayu

Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar, saat melakukan pembinaan para pelajar di Polsek Kandanghaur (Foto Robi /FP)
banner 120x600
INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Jajaran anggota Polsek Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, berhasil mengamankan puluhan pelajar SMK dari beberapa Kecamatan, diduga mereka akan melakukan aksi tawuran.
Kendati mencoba meloloskan diri  ketika dilakukan pencegatan oleh petugas di jalan raya pantura Karangsinom Kecamatan Kandanghaur, puluhan pelajara SMK berhasil diamankan petuga kepolisian Polsek setempat, Selasa 14 Februari 2023.
Peristiwa tersebut, berawal dari laporan pengguna jalan tentang adanya kerumunan pelajar di sebelah timur Jembatan Cilet, sekitar 1 kilometer dari Karangsinom, yang akan menuju wilayah barat  menggunakan tumpangan truck dan  diduga akan melakukan tawuran. Yang kemudian direspon Anggota Polsek Kandanghaur dan segera melakukan pencegatan dan pengejaran sehingga  berhasil menggiring dan mengamankan 38  pelajar.
Menyikapi permasalahan tersebut, Kapolres Indramayu, AKBP M. Fahri Siregar, malam harinya  meninjau langsung Polsek Kandanghaur dan  didampingi Kapolsek Kandanghaur, Kompol Gangsar dan Kanit Reskrim, Fakhrudin serta anggota, Kapolres yang menyandang gelar Doktor tersebut, melakukan pembinaan langsung kepada para pelajar yang berasal dari beberapa SMK di wilayah Kabupaten Indramayu, dengan usia sekitar 15 sampai 17 tahun.
Fahri  mengatakan, sebelumnya berharap informasi  adanya rencana tawuran  tersebut tidak benar dan kalaupun itu  benar mestinya  para pelejar berfikir ulang, karena jika terjadi tawuran akan merugikan diri sendiri dan menimbulkan kekecewaan orang tua.
“Orang tua menyekolahkan kalian agar  sukses dimasa depan,” ujar Kapolres yang menyandang gelar Doktor tersebut.
Ditegaskannya, hendaknya kalian (pelajar) melakukan yang terbaik dan juga memikirkan keluarga dirumah, karena jika terjadi tawuran maka akan mengakibatkan korban luka dan bahkan ada yang meninggal dunia, sementara orang tua hanya bisa menangis.
“Pengalaman saya selama bertugas di Kepolisian, jika terjadi hal yang demikian, orang tua akan datang ke kantor polisi sembari menangis karena kecewa atas perilaku anaknya,” tandasnya.
Dari keterangn yang dihimpum, ke 38 pelajar tersebut terdiri dari 10 pelajar di Kecamatan Widasari, 12 pelajar dari sekolah di Kecamatan Arahan, 9 pelajar dari Kecamatan Patrol dan 7 pelajara dari sekolah Kecamatan  Indramayu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu